Senin, 18 Maret 2013

Tugas Ke-1 Algoritma & Pemrograman Kasus Elektro

TUGAS  KE-1 ALGORITMA & PEMROGRAMAN KASUS ELEKTRO
Nama : Hendrickson
NPM  : 13410221
Kelas : 3IB02A

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER DAN ADAPTOR 

 
Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Mereka disebut surya atas Matahari atau "sol" karena Matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi Matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.
Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia sangat kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar fosil - dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen lainnya mereka telah digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia.

Sekarang ini biaya panel listrik surya membuatnya tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari di mana tenaga listrik "kabel" telah tersedia. Bila biaya energi naik dalam jangka tertentu, atau bila penerobosan produksi terjadi yang mengurangi ongkos produksi panel surya, ini sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Pada 2001 Jepang telah memasang kapasitas 0,6 MWp tenaga surya puncak, sementara itu Jerman memilik 0,26 MWp dan Amerika Serikat 0,16 MWp. Pada saat ini tenaga listrik surya seluruh dunia kira-kira sama dengan yang diproduksi oleh satu kincir angin bear. Di AS biaya pemasangan panel surya ini telah jatuh dari $55 per watt puncak pada 1976 menjadi $4 per watt peak di 2001.

Adaptor / Catu Daya | Power supply / Sumber daya listrik bisa kita peroleh dari berbagai sumber misalnya baterai, solar sel, generator AC/DC, dan jala-jala listrik PLN.

Adaptor/catu daya/ merupakan sumber tegangan DC. Sumber tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian elektronika untuk dapat dioperasikan. Rangkaian inti dari catu daya / Power Supply ini adalah suatu rangkaian penyearah yaitu rangkaian yang mengubah sinyal bolak-balik (AC) menjadi sinyal searah (DC).

Proses pengubahan dimulai dari penyearahan oleh diode, penghalusan tegangan kerut (Ripple Voltage Filter) dengan menggunakan condensator dan pengaturan (regulasi) oleh rangkaian regulator. Pengaturan meliputi pengubahan tingkat tegangan atau arus. Pada teknik regulasi pada pembuatan catu daya, kita mengenal teknik regulasi daya linier dan teknik regulasi switching.

 
Kontruksi dasar adaptor dengan transformator step down 


Sistem rangkaian penyearah ada 4 fungsi dasar yaitu :
1.   Tranformasi (travo) tegangan yang diperlukan untuk menurunkan tegangan yang diinginkan. 
2.  Rangkaian penyearah, rangkaian ini untuk mengubah tingkat tegangan arus bolak balik ke arus searah.
3.    Filter (Condesator), merupakan rangkaian untuk memproses fluktuasi penyearahan yang menghasilkan keluaran tegangan DC yang lebih rata. 
4.    Regulasi, adalah parameter yang sangat penting pada catu daya dan regulator tegangan dengan bahan bervariasi. 

Pada teknologi modern saat ini catu daya/adaptor/power supply rata-rata sudah tidak lagi menggunakan transformator step down, dimana tegangan AC diturunkan terlebih dahulu melalui sebuah transformator step down lalu keluaran trafo disearahkan dengan dioda dan diratakan dengan kapasitor elektrolit (elco).

 Rangkaian dasar catu daya sistem switching

Catu daya/adaptor/power supply sekarang umumnya menggunakan sistem switching, sinyal AC dari tegangan jala-jala listrik 220V disearahkan lebih dahulu menjadi tegangan DC melalui sebuah rangkaian dioda penyearah dan elco. Tegangan DC hasil penyearahan ini kemudian disaklar on-off secara terus menerus dengan frekuensi tertentu sehingga memungkinkan nilai induktor dari trafo menjadi kecil. Hal ini khususnya untuk memperkecil ukuran power supply. 



Baterai adalah penyimpanan tenaga listrik. Hal ini terjadi dengan proses elektrokimia Tenaga listrik dapat diubah menjadi tenaga kimia saat baterai diisi arus dan sebaliknya tenaga kimia menjadi tenaga listrik saat baterai dibebani.

Fungsi baterai :
1. Menyimpan energi listrik dari alternator saat mesin hidup sehingga baterai siap pakai
2. Menghidupkan mesin (elektrik starter)
3. Melayani kebutuhan energi listrik untuk peralatan listrik pada mobil saat mesin mati


Konstruksi baterai
Berdasarkan prinsip kerja baterai terdiri dari beberapa sel. Setiap sel terdapat pelat elektrode positip dan pelat elektrode negatip yang berada dalam elektrolit asam sulfat, setiap sel menghasilkan tegangan 2 volt. Lewat pengabungan secara seri 6 sel baterai dapat menghasilkan tegangan 12 volt sesuai dengan tegangan spesifikasi baterai pada umumnya.

Sebuah sel baterai terdiri dari pelat electrode positip dan pelat electrode negatip. Pelat – pelat elektrode terbuat dari pelat timbel berpori, dengan maksud memepermudah reaksi kimia pada permukaan perpori tersebut. Bahan aktip pelat elektrode positip adalah timbel dioksida (PbO2) berwarna coklat dan untu7k pelat elektrode negatip adalah timbel murni (Pb) berwarna abu-abu. Elektrolit baterai terdiri dari kurang lebih 37 % Sulfat (SO4) yang diencerkan dengan 63 % air (H2O).

Untuk memperbesar kapasitas baterai maka setiap sel terdiri dari banyak pelat-pelat elektrode baterai dimana plat negatip satu lebih banyak dari pelat positip dengan tujuan memperkuat proses elektro kimia sehingga muatan listrik lebih banyak.

Di antara pelat-pelat elektrode dipisahkan atau dibatasi dengan separator yang terbuat dari serat-serat gelas dan lembaran ebonit berpori. 

Inverter terbagi dua :
1. Fungsi inverter sebagai perubah tegangan Direct current menjadi Alternating current
2. Fungsi inverter sebagai penggerak motor

Fungsi inverter sebagai perubah tegangan DC ke AC ada dua di pasaran yaitu
1. Inverter yang dilengkapi charger aki
2. Inverter tanpa charger

Inverter yang dilengkapi charger accu biasanya digunakan untuk rumah karena memang sifat inverter yang tetap membutuhkan listrik PLN untuk charger accu nya. Inverter tanpa charger ini biasanya digunakan pada mobil, panel surya karena dalam pengecasan battery maka pada mobil menggunakan alternator dan pada panel surya menggunaka modul panel surya.

Contoh fungsi inverter :
Untuk teknologi inverter pada air conditioner itu berfungsi sebagai penggerak dan untuk teknologi inverter pada panel surya atau listrik cadangan maka fungsi inverter ini berfungsi sebagai perubah tegangan direct current menjadi alternating current atau listrik accu mobil menjadi listrik PLN.