Minggu, 16 Desember 2012

Tugas Mata Kuliah Ekonomi Teknik

Tugas Mata Kuliah Ekonomi Teknik
Nama : HENDRICKSON
NPM  : 13410221
Kelas : 3IB02A


1.Buat rangkuman materi dari :
-BAB 4 :
a.AnalisisIncremental
b.BenefitCostRatio
c.AnalisaPaybackPeriod
d.BreakEventPoint
e.AnalisisSensitivitas

-BAB 5 :
a.Depresiasi
b.UmurEkonomis

-BAB 6 :
a.AnalisisReplacement

2. Beri 1(SATU) contoh soal Kasus dan Solusinya.


JAWABAN :
1. Rangkuman Materi :
BAB 4 :
a. Analisis Incremental
Ketika masa manfaat dari alternatif yang berbeda, Anda dapat menggunakan asumsi pengulangan dalam perbandingan, jika masa studi bisa tak terbatas dalam durasi atau kelipatan umum masa manfaat. Ini berarti bahwa perkiraan ekonomi untuk siklus hidup awal alternatif akan diulang dalam siklus penggantian berikut. Sudut pandang lain adalah untuk mempertimbangkan asumsi pengulangan sebagai keuntungan ketika datang untuk pemodelan keputusan sekarang. Ketika situasi ini berlaku untuk situasi keputusan menyederhanakan perbandingan alternatif.
Jika asumsi pengulangan tidak berlaku untuk situasi keputusan, satu maka perlu dipilih masa studi yang sesuai (dengan asumsi batas identik). Ini adalah pendekatan yang paling sering digunakan dalam praktek rekayasa. Seringkali satu atau lebih dari masa manfaat lebih pendek atau lebih panjang dari periode studi yang dipilih. Seperti halnya Anda perlu menyesuaikan arus kas berdasarkan asumsi tambahan seperti bahwa semua alternatif dibandingkan pada periode yang sama penelitian. Pedoman berikut berlaku untuk situasi ini:
1.  (Hidup) <(masa studi):
a)   Alternatif Biaya: karena setiap alternatif biaya harus memberikan tingkat layanan yang sama di masa studi, mungkin tepat untuk menyewa layanan atau sewa peralatan yang dibutuhkan di tahun-tahun yang tersisa. Kursus lain potensi tindakan adalah untuk mengulang bagian dari kehidupan alternatif asli dan kemudian menggunakan nilai pasar diperkirakan untuk truncating akhir masa studi.
b)   Investasi alternatif: asumsi yang digunakan adalah bahwa semua arus kas diinvestasikan kembali   Marr dalam kesempatan lain yang tersedia untuk perusahaan sampai akhir masa studi. Sebuah metode mudah adalah dengan menghitung solusi dari setiap VF alternatif saling eksklusif pada akhir masa studi. VP ini juga akan digunakan untuk investasi alternatif VF sejak akhir masa studi, mengatakan N, dari setiap alternatif adalah VP mereka kadang-kadang konstan umum (F / P, i% N).   
2.   (Kehidupan)> (masa studi): teknik yang paling umum adalah untuk memotong alternatif pada akhir masa studi dengan menggunakan nilai pasar diperkirakan. Ini berarti bahwa aset sekali pakai akan dijual pada akhir masa studi nilai tersebut.



b. Benefit Cost Ratio
Manfaat biaya ratio (B / CR) merupakan suatu dilakukan analisa pemilihan proyek yang biasa dilakukan karena mudah, yaitu perbandingan antara manfaat biaya artikel baru. Kalau nilainya <1 maka proyek itu tidak ekonomis, dan kalau> 1 berarti proiyek itu layak. Kalau B / C ratio = 1 dikatakan proyek itu marjinal (tidak deferred dan tidak untung).
Manfaat tetap dan biaya.
Misalnya suatu proyek pengairan mempunyai umur ekonomis 30 years, investasi mutasi  pada tahun pertama adalah Rp 1 milyar sedang wesel OP Rp 20 juta cara / tahun, keuntungan Proyek adalah Rp 126 juta cara / tahun. Bunga Bank 5%, Maka:
Wesel tahunan:
Bunga Bank 5%
Rp 50 juta cara
Depresiasi 30 years
Rp 15 juta cara
OP
Rp 20 juta cara
Jumlah wesel tahunan
Rp 85 juta cara
Manfaat per years
Rp 126 juta cara
B / C ratio = 126/85 = 1,48
Seperti pada contoh di atas, biaya modal Rp 1 milyar, manfaat tahunan Rp 126 juta cara,
OP tahunan Rp 20 juta cara.
Tabel 4.3 B / C ratio * Menurut Ending balance Bank.
Manfaat dan biaya tidak tetap, kalau manfaat dan biaya tidak sama tiap tahunnya maka dilakukan analisa dilakukan  bedasarkan diskonto sekarang (present value) atau diskonto yang akan datang (masa depan value) pada suatu waktu tertentu. Yang mempengaruhi diskonto B / C ratio adalah
besarnya ending balance bank. Semakin rendah diskonto ending balance bank semakin tinggi, diskonto B / C rasio.
Kalau OP dianggap sebagai yang * Mengurangi jumlah manfaat tiap tahunnya,  maka diskonto B / C ratio berubah. Misalnya pada ending balance 5%, total tahunan wesel menjadi Rp 65 juta cara dan manfaat tahunan menjadi Rp 126 juta cara - Rp 20 juta cara = Rp. 106 juta cara sehingga diskonto B / C ratio menjadi 106/65 = 1,63.

Kalau dihitung rasio artikel baru tetap memperhitungkan wesel OP tahunan, maka
disebut B / C ratio. Sedangkan kalau wesel OP dikurangkan pada manfaat maka
disebut B / C ratio *. Jadi harus dijelaskan cara mana yang akan dipakai.
Keuntungan bersih adalah keuntungan bersih manfaat biaya dikurangi. Untuk beneifit dan biaya yang  konstan maka keuntungan bersih tahunan adalah selisih bahasa dari kedua parameter inisial, sedangkan untuk manfaat dan biaya yang tidak konstan, selisih harus dihitung atas
nilai sekarang atau masa depan nilai pada waktu yang sama. Pengurangan manfaat
artikel baru wesel OP tidak mempengaruhi keuntungan bersih. Sebagai contoh pada ending balance 5.
% Manfaat dikurangi OP = Rp 106 juta cara, sedang wesel tahunan Rp 65 juta cara maka net
Manfaat = Rp 106 juta cara - Rp 65 juta cara = Rp 41 juta cara sama kalau manfaat tahunan tidak
Dikurangi artikel baru wesel OP tahunan, yaitu Rp 126 juta cara - Rp 85 juta cara = Rp 41 juta cara.

c. Analisa Payback Period
Payback period merupakan penentuan jangka waktu yg dibutuhkan utk menutup investasi awal atau investasi mutasi dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow (EAT + Depresiasi) yang dihasilkan dari proyek tersebut.

Fungsirumuspaybackperiod:

Awal Investasi
Payback Period = ---------------------------
Cash Inflow

Perhitungan payback period akan berbeda acute cash inflow bahasa dari setiap periode tidak sama. Perhitungan Payback Period (PP) arus kas tidak sama dilakukan 2 tahap, yaitu:
> Menghitung PP Awal: PP mutasi dapat dilakukan dengan mengurangkan investasi dengan arus kas   pertama, kedua, dst.
> Menghitung PP dengan menggunakan rumus di atas.

d. Break Event Point  (TITIK IMPAS)
Break Event Point (BEP) sering disebut juga artikel baru biaya volume profit analysis. Dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana titik atau perusahaan di dalam, operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, selain keadaan keuntungan atau kerugian sama artikel baru nol.
Karena dilakukan analisa inisial diperlukan untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, penjualan volume, daftar harga jual, wesel produksi, wesel lainya dan juga sepengendali atau deferred.
Dalam, FARID Manajemen DAFTAR ISI CONTENTS keuangan kitd dapat menggunakan rumus inisial untuk mengetahui:
1.   Hubungan antara penujualan, wesel, dan sepengendali.
2.   Struktur wesel tetap dan variabel.
3.   Kemampuan perusahaan memberikan marjin untuk menutupi wesel tetap.
4.   Kemampuan perusahaan dalam, menekan wesel dan batas dimana perusahaan tidak mengalami sepengendali dan deferred.
Selanjutnya, adanya titik impas artikel baru nihil, akan membantu manajer hotel dalam perencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga dapat mengambil keputusan Manajer hotel untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan melakukan prediksi keuntungan yang didarapkan melalui penentuan:
1.   Daftar harga jual persatuan
2.   Minimal produksi
3.   Pendesainan produk, dan before

Dalam, penentuan titik impas perlu diketahui terlebih PT KARYA CIPTA PUTRA hal-hal dibawah inisial agar titik impas dapat ditentukan artikel baru tepat, yaitu:
1.   Tingkat sepengendali yang ingin di capai dalam, suatu periode
2.   Kapasitas produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat di tingkatkan.
3.   Besarnya wesel yang harus dikeluarkan, mencakup wesel - wesel tetap maupun variabel.

Manfaat analisis break even point (titik impas) :
FARID Manajemen istirahat event point secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, biaya / wesel, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada penjualan tingkat tertentu.
FARID Manajemen istirahat event point dapat membantu pimpinan mengambil keputusan mengenai illustrasi hal-hal sebagai berikut:
a.   Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian perusahaan.
b.   Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
c.   Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar tidak menderita deferred hormone - hormon   
      wesel berdasarkan break even point (titik impas).

1.   Variabel biaya (Wesel variabel)
Variabel biaya merupakan hormone hormon wesel yang selalu berubah sesuai artikel baru perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin illustrasi wesel jumlah variabel.
2.   Tetap biaya (wesel tetap)
Tetap biaya merupakan hormone hormon wesel yang selalu tetap dan tidak terpengaruhi oleh volume penjualan melainkan dihubungkan artikel baru waktu (fungsi waktu) sehingga hormone hormon wesel inisial akan konstan selama periode tertentu.
3.   Semi variabel biaya
Semi variabel biaya merupakan hormone wesel yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang - kadang disebut artikel baru setengah biaya tetap.
* Menurut keterlibatan wesel dalam, pembuatan produk:
a)   Wesel bahan langsung = wesel yang timbul bahasa dari pemakaian * semua bahan - bahan yang menjadi bagian bahasa dari produk jadi.
b) Wesel buruh langsung = wesel yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat dalam, lingkungan kegiatan proses penelaahan produksi
c)   Wesel tak langsung pabrik = wesel yang terjadi di pabrik
Wesel inisial terdiri bahasa dari:
•     Wesel bahan tak langsung = wesel bahasa dari * semua bahan - bahan yang tidak menjadi bagian suatu produk, tetapi diperlukan dalam, pengolahan bahan menjadi barang. Contoh: pengelasan pada pembuatan mobil
•    Wesel buruh tak langsung = wesel yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada di pabrik, tetapi tidak langsung dalam, proses imunisasi meliputi pembuatan suatu produk. Contoh: gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
d)  Wesel komersial = wesel tak langsung yang tidak terjadi di pabrik.
Wesel inisial terdiri bahasa dari:
•    Wesel penjualan = pengeluaran yang dilakukan illustrasi rangka kegiatan penjualan suatu produk.
     Wesel administrasi = pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung lingkungan kegiatan-lingkungan kegiatan Pabrik.

* Menurut perubahan illustrasi volume produksi
a)  Wesel Tetap: wesel yang tidak tergantung pada volume produksi.
b)  Wesel variabel: wesel yang berubah sebanding artikel baru perubahan volume produksi Wesel adalah * Semua pengeluaran yang dapat diukur artikel baru CORPORINDO, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.

1.   Wesel historis: yaitu penentuan wesel produk artikel baru * Semua mengumpulkan wesel yang telah terjadi dan diperhitungkan penghasilan kena pajak operasi pembuatan produk selesai.
2.   Wesel sebelum pembuatan: suatu cara penentuan wesel pembuatan produk nihil sebelum di buat.
Wesel inisial terbagi atas:
a.   Wesel anggaran: berdasarkan lingkungan kegiatan masa lalu dan perkiraan lingkungan kegiatan pada masa yang direncanakan.
b.   Wesel standar: berdasakan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Wesel adalah tetap merupakan wesel yang secara keseluruhan tidak mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan (illustrasi batas tertentu). Contoh tesel tetap adalah seperti gaji, penyusutan dalam rupiah tetap, ending balance, sewa, atau wesel vehicles dan tetap before.
Wesel adalah variabel yang secara keseluruhan berubah - ubah sesuai artikel baru volume produksi atau muka. Contohvwesel adalah variabel bahan baku, upah buruh langsung, dan komisi penjualan variabel before.
Interpretasi revenues bep berarti mengartikan revenues penelitian berdasarkan pemahaman yang untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, penjualan volume, daftar harga jual, wesel produksi, wesel before dan juga sepengendali atau deferred.

KELEMAHAN PENGGUNAAN BREAK EVENT POINT
1.  Asumsi yang menyebutkan daftar harga jual konstan padahal kenyataannya daftar harga inisial kadang - kadang harus berubah sesuai artikel baru kekuatan permintaan dan penawaran di pasar.
2.  Asumsi terhadap biaya adalah penggolongan wesel dan variabel juga mengandung kelemahan. Dalam, keadaan tertentu untuk memenuhi volume penjualan, wesel tetap mau tidak mau harus berubah karena pembelian mesin - mesin atau peralatan baru guna meningkatkan volume produksi untuk muka.
3.   Hormone hormon barang yang dijual
4.   Wesel tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas
5.   Wesel variabel juga tidak selalu berubah secara sejajar artikel baru perubahan volume muka.

KEGUNAAN BREAK EVENT POINT

Istilah event point FARID manajemen ulasan sangat bermanfaat dalam, mengetahui hubungan antar biaya, volume, harga, dan sepengendali. Misalnya kitd ingin mencapai sepengendali tertentu maka kitd akan dapat mengetahui berapa unit barang yang harus kitd jual.

RUMUS PENGHITUNGAN BREAK EVENT POINT (BEP)
Istilah event point artikel baru cara inisial matematis dibagi menjadi 2, yaitu BEP rupiah illustrasi dan BEP Dalam, jumlah atau unit.
1.   BEP atau titik impas illustrasi unit
Rumusnya:
BEP = Wesel tetap: (Harga Jual Per Satuan: Wesel Variabel Rata-rata)
2.   BEP untuk titik impas dalam, rupiah
Rumusnya:
BEP = Wesel tetap: 1 - (Wesel Variabel Rata-rata: Harga Jual Per Unit)
Contoh penghitungan BEP (break event point) :
Andari berjualan macam-macam jus buah. Biaya tetap yang anda keluarkan adalah 250.000 rupiah. Wesel variabelnya sebesar 3.000 rupiah per unit. Kemudian anda berniat menjual macam-macam jus buah nihil artikel baru daftar harga 5.000 rupiah per gelas. Maka titik impas atau BEP-nya adalah:
JAWAB:
1.      BEP (Illustrasi unit) = Wesel Tetap: (daftar harga Jal Per Satuan: Wesel Variabel Rata-rata)
BEP (Illustrasi unit) = 250.000: (5,000-3,000) = 125 Satuan
2.   BEP (Illustrasi rupiah) = Wesel Tetap: 1 - (Wesel Variabel Rata-rata: Harga Jual Per Unit)
BEP (Illustrasi rupiah) = 250.000: 1 - (3,000-5,000) = 625.000 rupiah.
Jadi anda harus berjualan jus buah sebanyak 125 gelas atau menjual sebesar 625.000 rupiah agar anda mencapai titik impas. Maksudnya adalah 125 gelas atau 625.000 rupiah tadi sudah bisa anda gunakan buat bayar * Semua pengeluaran company 's name jus anda. Tanpa anda harus deferred. Dan apabila anda mampu menjual 126 gelas, berarti yang satu gelas tadilah keuntungan anda.

http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Fjsuhartono.blogspot.com%2F2012%2F05%2Fanalisis-sensitivitas-sensitivity.html
http://jsuhartono.blogspot.com/2012/05/analisis-sensitivitas-sensitivity.html


e. Analisis Sensitivitas
Pengertian analisis sensitivitas
FARID Manajemen sensivitas merupakan analisis secara yang dilakukan untuk mengetahui akibat perubahan parameter - bahasa dari parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam, menghasilkan keuntungan.
Baru melakukan analisis secara sentivitas maka akibat yang mungkin terjadi perubahan-perubahan bahasa dari nihil dapat diketahui dan diantisifikasi sebelumnya.
Contoh: Perubahan produksi wesel dapat mempengaruhi tingkat kelayakan.
Alasan dilakukannya analisis secara sentivitas adalah untuk mengantisipasi adanya    
  perubahan-perubahan berikut:
1.     Adanya biaya overrn, yaitu kenaikan wesel - wesel, seperti wesel konstruksi, wesel bahan    
        baku, produksi, dsb.
2.     Penurunan produktivitas
3.     Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek

TUJUAN ANALISIS sensitivitas :
Menilai apa yang terjadi artikel baru revenues analisis secara kelayakan suatu lingkungan kegiatan investasi atau bisnis dan apabila terjadi perubahan di ilustrasi perhitungan wesel atau manfaat.
1.   FARID manajemen kelayakan suatu company 's name ataupun bisnisdan perhitungan umumnya di dasarkan pada proyeksi - proyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang
2.    FARID manajemen pasca kriteria investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi artikel baru kondisi ekonomi dan revenues analisis bisnis acute terjadi perubahan atau ketidaktepatan ilustrasi perhitungan wesel atau manfaat bisnis ulasan sangat sensitivitas terhadap perubahan akibat beberapa hal:
1.        Daftar harga
2.        Keterlambatan pelaksanaan
3.        Kenaikan wesel
4.        Ketidaktetapan dan perkiraan revenues (produksi)

ANALISIS NILAI PENGGANTI (VALUEANALYSIS SWITCHING)
Gittinger (1986) menyatakan bahwa suatu variasi pada analisis secara sensivitas adalah diskonto pengganti (switching value). Nilai inisial beralih adalah perhitungan untuk mengukur perubahan maksimum. Perbedaan yang mendasar antara analisis secara sensivitas yang biasa dilakukan artikel baru beralih nilai adalah pada analisis secara sensivitas besarnya perubahan sudah diketahui secara empirik.
Contoh perhitungan analisis sensitivitas :
Sebuah penghitungan padi mempunyai arus banks seperti terlihat pada tabel analisis secara penggilingan padi. Pada table nihil juga telah dilakukan penyelesaian artikel baru menghitung diskonto NPV, IRR Dan B / C. FARID manajemen dilakukan pada tingkat diskon faktor 15% per years.
REVENUES FARID Manajemen:
NPV (PADA tingkat tingkat diskonto 15% per tahun) = Rp 5915
870 +1134 +1645 +1716 +1491 +1296 +1128 +1635
Net B / C = 5000
= 2,183    
1365000 X (50 - 30)
IRR = 30 + 1.365.000 - (-1.301.000)
= 40.24%

BAB 5 :
a. Depresiasi
Depresiasi atau penyusutan dalam, akuntansi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan bahasa dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi Akan memengaruhi daftar isi contents keuangan , termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
Yang menggunakan metoda memucat mudah dan memucat sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah menggunakan metoda penyusutan garis lurus (straight-line depresiasi). Selain itu, ada pula menggunakan metoda penghitungan lain yang bisa juga digunakan, seperti menggunakan metoda penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka years, Dan saldo menurun ganda.
Menggunakan metoda garis - lurus:


b. Umur Ekonomis
Umur ekonomis adalah depresiasi atau penyusutan dalam, akuntansi adalah penyebaran wesel asal suatu dalam rupiah tetap (bangunan, alat, komputer, dll) selama umur perkiraannya. Penerapan depresiasi akan mempengaruhi daftar isi contents keuangan , termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan. Yang menggunakan metoda memucat mudah dan memucat sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah menggunakan metoda penyusutan garis lurus (straight-line depresiasi). Selain itu, ada pula menggunakan metoda penghitungan lain yang biasa juga digunakan, seperti menggunakan metoda penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka years, dan saldo menurun ganda.
Kali inisial kitd akan lebih membahas apa itu arti dan kegunaan umur ekonomis dalam, dunia kepemilikan modal ekonomi dan aplikasinya ilustrasi kehidupan sehari - hari.
Umur ekonomi * menurut kegunaannya, yaitu :
1. Umur ekonomi aset baru
Umur ekonomi aset akan meminimasi ekuivalen wesel tahunan seragam (biaya tahunan setara seragam - EUAC =) kepemilikan dan pengoperasian aset. Ulasan Sangat penting untuk mengetahui umur ekonomi aset baru (penantang) berdasarkan prinsip bahwa aset baru dan aset lama harus dibandingkan berdasarkan umur ekonomi (optimal) mereka.
Menentukan umur ekonomi aset baru (penantang)
Ulasan sangat penting mengetahui umur ekonomi, EUAC = minimal dan total wesel years demi years atau wesel tambahan untuk aset baru maupun aset lama sehingga keduanya dapat dibandingkan berdasarkan evaluasi terhadap umur ekonomi dan wesel yang memucat hemat keduanya.Untuk sebuah aset baru, umur ekonominya dapat dihitung acute investasi modal, wesel tahunan dan diskonto pasar peryears diketahui atau dapat diestimasi.
FARID manajemen sebelum Pajak
PW k (i%) = I - MV k (P / F, i%, k) + SE j (P / F, i%, j)
TC k (i%) = MV k-1 - MV k + IMV k-1 + E k


BAB 6 :
a. Analisis Replacement
Sebuah keputusan yang seringkali dihadapi oleh organisasi pemerintah maupun paerusahaan adalah apakah aset yang ada saat inisial harus dihentikan penggunaannya bahasa dari, diteruskan penghasilan kena pajak dilakukan perbaikan, atau diganti satu set baru artikel baru. Oleh karena itu, masalah penggantian (masalah pengganti) memerlukan analisis secara ekonomi teknik yang ulasan sangat hati - hati agar dapat diperoleh informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan logis yang selanjutnya dapat memperbaiki efisiensi operasi serta posisi persaingan perusahaan.
Kadang-kadang analisis secara inisial berupa pertanyaan mengenai apakah kita harus menghentikan penggunaan sebuah aset tanpa dilakukan penggantian (ditinggalkan) atau apakah kitd tetap mempertahankan aset nihil sebagai cadangan (back-up) daripada sebagai penggunaan kedudukan. Keputusan dapat berupa pertanyaan apakah keharusan perubahan nihil dapat dipenuhi artikel baru memperbesar kapasitas atau kemampuan aset yang sudah ada saat inisial atau apakah harus mengganti aset yang ada saat inisial (aset lama), yang secara deskriptif sering disebut sebagai bek, artikel baru sebuah aset baru. Satu atau lebih alternatif pengganti aset baru kemudian disebut sebagai penantang (challenger).
Alasan - alasan analisis penggantian
Empat alasan kedudukan yang sebagai sebagian besar penyebab penggantian aset adalah sebagai berikut:
1.    Kerusakan (pemburukan) fisik: adalah perubahan yang terjadi pada kondisi fisik aset. biasanya, penggunaan berlanjut (penuaan) akan menyebabkan pengoperasian sebuah aset menjadi kurang pengerjaannya efisien.
2.    Keperluan perubahan: aset modal (capital aset) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan manusia  ® kategori lain bahasa dari keusangan (usang).
3.    Teknologi: dampak perubahan teknologi terhadap berbagai hormone hormon aset akan berbeda - beda. Contoh: peralatan manufaktur yang terotomatisasi  ® kategori lain bahasa dari keusangan (usang)
4.    Used: faktor keuangan melibatkan perubahan peluang ekonomi eksternal terhadap operasi fisik atau penggunaan aset dan akan melibatkan pertimbangan pajak. Contoh: Menyewa (mengontrak) aset mungkin akan lebih menarik daripada memiliki aset nihil  ® dapat dianggap sebagai bentuk keusangan (usang).
Umur ekonomi (kehidupan ekonomi) adalah periode waktu (tahun) yang menghasilkan biaya tahunan setara seragam (EUAC =) minimal bahasa dari kepemilikan dan pengoperasian sebuah aset.
Umur kepemilikan (kehidupan kepemilikan) adalah periode antara tanggal perolehan Dan tanggal pembuangan (pembuangan) oleh seorang pemilik. Contoh: sebuah mobil dapat berfungsi sebagai kendaraan keluarga kedudukan untuk beberapa years dan kemudian berfungsi sebagai angkutan lokal untuk beberapa years kemudian.
Umur fisik (kehidupan fisik) adalah periode antara perolehan mutasi dan pelepasan (pembuangan) akhir sebuah aset selama rangkaian kepemilikannya. Contoh: mobil yang baru saja digambarkan dapat memiliki beberapa pemilik selama keberadaannya.
Masa manfaat (masa manfaat) adalah periode waktu (tahun) selama sebuah aset berada ilustrasi masa produktif (baik sebagai aset kedudukan maupun cadangan). Masa manfaat adalah estimasi seberapa lama sebuah aset diharapkan dapat dimanfaatkan dalam, perdagangan atau bisnis dan untuk menghasilkan pendapatan.
Faktor – faktor yang  harus dipertimbangkan dalam, analisis penggantian.
Kesalahan analisis secara REVENUES akan ulasan sangat membahayakan keputusan logis yang, sehingga ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ilustrasi analisis secara penggantian:
1.    Kesalahan estimasi Masa Lalu
Setiap kesalahan estimasi yang dibuat analisis secara pada sebelumnya terhadap aset lama tidaklah relevan (kecuali terdapat implikasi pajak penghasilan). Contoh: ketika diskonto buku (BV) sebuah aset lebih besar dari pada diskonto pasar (MV) masa sekarangnya, perbedaannya seringkali dianggap sebagai sebuah kesalahan estimasi. â € ~ Kesalahanâ € ™ nihil juga timbul ketika kapasitas tidak mencukupi lagi, wesel pemeliharaan lebih tinggi, bahasa dari yang diantipasi dst.
Faktanya adalah bahwa kerugian tersebut telah terjadi, mampu atau tidak mampu ditanggung, dan kerugian inisial tetap timbul tanpa melihat apakah penggantian dilakukan atau tidak.
2.    Perangkap sunk biaya (Biaya Tertanam)
Acute pajak dilibatkan, kitd harus memasukkan biaya tenggelam ke dalam, FARID manajemen ekonomi teknik. kesalahan serius dapat terjadi illustrasi praktek acute tenggelam biaya ditangani secara tidak tepat ilustrasi.
Sunk cost (yaitu MV-BV <0) berkaitan artikel baru mempertahankan aset lama tidak harus ditambahkan pada daftar harga pembelian alternatif terbaik yang ada. Kesalahan suami akan menghasilkan REVENUES akhir yang tidak tepat yang menguntungkan alternatif mempertahankan aset lama.
3.    Diskonto investasi aset lama dan pandangan pihak luar (out sudut pandang ider)
â € œ titik pandang pihak luar (sudut pandang orang luar) â € untuk memperkirakan jumlah investasi aset lama (bek) outsider viewpoint adalah perspektif pihak sibor yang netral ilustrasi menetapkan sebuah MV aset bekas secara wajar (fair). Titik pandang inisial mendorong analis untuk memfokuskan pada saat arus banks inisial dan masa datang, sehingga menghindari godaan untuk memikirkan wesel masa lalu.
MV SAAT Suami Yang dapat dicapai (dimodifikasi oleh pengaruh Pajak penghasilan) adalah jumlah investasi yang tepat untuk ditetapkan terhadap aset yang ada saat suami dalam, analisis secara penggantian. Salah satu cara membenarkan hal inisial adalah artikel baru menggunakan Wesel Peluang (opportunity cost) atau prinsip peluang yang hilang (peluang prinsip yang hilang). Artinya, Acute diputuskan untuk tetap mempertahankan aset yang ada saat inisial, kitd melepaskan peluang untuk memperoleh MV neto yang dapat dicapai pada waktu nihil. Jadi, hal inisial menggambarkan biaya kesempatan mempertahankan aset lama.
Acute terdapat pengeluaran investasi baru, misalnya untuk pemeriksaan dan perbaikan aset lama sehingga dapat bersaing artikel baru penantang (aset pengganti), Maka dalam, analisis secara penggantian, pengeluaran inisial harus ditambahkan pada MV yang dapat dicapai saat inisial untuk menentukan investasi total aset lama.
Ketika menggunakan sudut pandang orang luar, total investasi aset lama adalah biaya kesempatan bahasa dari menjual aset yang tidak ada saat inisial untuk memperoleh MV-nya, ditambah wesel memperbaikinya sehingga dapat bersaing artikel baru penantang terbaik (* semua aset baru yang layak dipertimbangkan).
MV aset lama tidak harus dikurangi bahasa dari daftar harga pembelian aset pengganti ketika menggunakan sudut pandang orang luar untuk menganalisis masalah penggantian. Kesalahan suami akan menggandakan MV aset lama dan membiaskan perbandingan yang menguntungkan aset pengganti.

2. Contoh Kasus & Solusinya
BAB 4 :
a. Analisis Incremental
Kasus :
Data berikut diperkirakan selama dua alternatif investasi yang saling eksklusif, A dan B, terkait dengan sebuah proyek rekayasa kecil yang penghasilan dan beban disertakan. Memiliki masa manfaat dari empat sampai enam tahun, masing-masing. Jika MARR = 10% per tahun, yang menunjukkan alternatif yang paling mudah adalah layak menggunakan metode yang setara.
Ilustrasi asumsi dan pengulangan asumsi batas identik.
Solusi :
Kelipatan paling umum dari masa manfaat dari alternatif A dan B adalah 12 tahun. Menggunakan asumsi pengulangan dan masa studi 12 tahun, penggantian pertama yang sama (identik) dari alternatif A akan terjadi pada akhir tahun keempat dan yang kedua akan menjadi akhir tahun kedelapan. Untuk B Alternatif, penggantian yang sama akan terjadi pada akhir tahun keenam. Hal ini diilustrasikan dalam bagian dari Gambar 1.
Solusi metode dengan VA :
Penggantian aktif adalah perkiraan setara untuk siklus hidup awal diulangi pada setiap siklus penggantian berikutnya. Akibatnya, VA akan memiliki nilai yang sama untuk setiap siklus (dan masa studi) dan dihitung dalam kehidupan setiap alternatif.
         VA (10%) A = - $ 3.500 (A / P, 10%, 4) + ($ 1.900 - $ 645) = $ 151
                    VA (10%) B = - $ 5.000 (A / P, 10%, 6) + ($ 2.500 - $ 1.020) = $ 332
Berdasarkan VA akan memilih metode alternatif B, karena memiliki nilai terbesar ($ 332).
Kasus :
Misalkan contoh di atas memodifikasi periode analisis dari 6 tahun (asumsi batas identik) bukan 12, berdasarkan pengulangan dan kelipatan paling umum dari masa manfaat. Mungkin direktur yang bertanggung jawab tidak setuju dengan asumsi pengulangan dan ingin periode analisis dari enam tahun karena merupakan horison perencanaan yang digunakan dalam perusahaan untuk proyek-proyek investasi kecil.
Solusi :
Sebuah asumsi yang digunakan untuk investasi alternatif (ketika hidup kurang dari masa studi) adalah bahwa arus kas akan diinvestasikan kembali oleh perusahaan untuk MARR   sampai akhir masa studi. Asumsi ini berlaku untuk alternatif A, yang memiliki umur simpan empat tahun (kurang dari dua tahun masa studi) dan ditampilkan dalam bagian 2 dari Gambar. VF menggunakan metode untuk menganalisis situasi ini.
VF (10%) A = [- $ 3.500 (F / P, 10%, 4) + ($ 1.900 - $ 645) (F / A, 10% 4)] (F / P, 10%, 2) = $ 847
VF (10%) B = - $ 5.000 (F/P10, 6) + ($ 2.500 - $ 1.020) (F / A, 10%, 6) = $ 2,561
Berdasarkan VF dari setiap alternatif pada akhir masa studi enam tahun, kita akan memilih alternatif B karena memiliki nilai terbesar ($ 2,561).

b. Benefit Cost Ratio
Kasus :
Misalnya suatu proyek pengairan mempunyai umur ekonomis 30 years, investasi mutasi  pada tahun pertama adalah Rp 1 milyar sedang wesel OP Rp 20 juta cara / tahun, keuntungan Proyek adalah Rp 126 juta cara / tahun. Bunga Bank 5%, Maka:
Wesel tahunan:
Bunga Bank 5%
Rp 50 juta cara
Depresiasi 30 years
Rp 15 juta cara
OP
Rp 20 juta cara
Jumlah wesel tahunan
Rp 85 juta cara
Manfaat per years
Rp 126 juta cara
B / C ratio = 126/85 = 1,48
Seperti pada contoh di atas, biaya modal Rp 1 milyar, manfaat tahunan Rp 126 juta cara,
OP tahunan Rp 20 juta cara.
Tabel 4.3 B / C ratio * Menurut Ending balance Bank.
Manfaat dan biaya tidak tetap, kalau manfaat dan biaya tidak sama tiap tahunnya maka dilakukan analisa dilakukan  bedasarkan diskonto sekarang (present value) atau diskonto yang akan datang (masa depan value) pada suatu waktu tertentu. Yang mempengaruhi diskonto B / C ratio adalah
besarnya ending balance bank. Semakin rendah diskonto ending balance bank semakin tinggi, diskonto B / C rasio.
Kalau OP dianggap sebagai yang * Mengurangi jumlah manfaat tiap tahunnya,  maka diskonto B / C ratio berubah. Misalnya pada ending balance 5%, total tahunan wesel menjadi Rp 65 juta cara dan manfaat tahunan menjadi Rp 126 juta cara - Rp 20 juta cara = Rp. 106 juta cara sehingga diskonto B / C ratio menjadi 106/65 = 1,63.

Kalau dihitung rasio artikel baru tetap memperhitungkan wesel OP tahunan, maka
disebut B / C ratio. Sedangkan kalau wesel OP dikurangkan pada manfaat maka
disebut B / C ratio *. Jadi harus dijelaskan cara mana yang akan dipakai.
Keuntungan bersih adalah keuntungan bersih manfaat biaya dikurangi. Untuk beneifit dan biaya yang  konstan maka keuntungan bersih tahunan adalah selisih bahasa dari kedua parameter inisial, sedangkan untuk manfaat dan biaya yang tidak konstan, selisih harus dihitung atas
nilai sekarang atau masa depan nilai pada waktu yang sama. Pengurangan manfaat
artikel baru wesel OP tidak mempengaruhi keuntungan bersih. Sebagai contoh pada ending balance 5.
% Manfaat dikurangi OP = Rp 106 juta cara, sedang wesel tahunan Rp 65 juta cara maka net
Manfaat = Rp 106 juta cara - Rp 65 juta cara = Rp 41 juta cara sama kalau manfaat tahunan tidak
Dikurangi artikel baru wesel OP tahunan, yaitu Rp 126 juta cara - Rp 85 juta cara = Rp 41 juta cara.


c. Analisa Payback Period
Kasus :
Thn 1.993 perusahaan menginvestasikan dana mutasi Rp.700.000.000, - baru investasi tersebut, manajemen mengharapkan pemasukan (cash inflow) sbb:
Thn 1994 Rp. 100.000.000, -
Thn 1995 Rp. 100.000.000, -
Thn 1996 Rp. 150.000.000, -
Thn 1.997 Rp. 150.000.000, -
Thn 1.998 Rp. 150.000.000, -
Thn 1999 Rp. 150.000.000, -

Consists mensyaratkan bahwa investasi tersebut akan dilaporkan dalam jangka waktu 6 Thn.

d. Break Event Point  (TITIK IMPAS)
Kasus :
Andari berjualan macam-macam jus buah. Biaya tetap yang anda keluarkan adalah 250.000 rupiah. Wesel variabelnya sebesar 3.000 rupiah per unit. Kemudian anda berniat menjual macam-macam jus buah nihil artikel baru daftar harga 5.000 rupiah per gelas. Maka titik impas atau BEP-nya adalah:
JAWAB:
1.      BEP (Ilustrasi unit) = Wesel Tetap: (daftar harga Jal Per Satuan: Wesel Variabel Rata-rata)
BEP (Ilustrasi unit) = 250.000: (5.000-3.000) = 125 Satuan
2.   BEP (Ilustrasi rupiah) = Wesel Tetap: 1 - (Wesel Variabel Rata-rata: Harga Jual Per Unit)
BEP (Illustrasi rupiah) = 250.000: 1 - (3.000-5.000) = 625.000 rupiah.
Jadi anda harus berjualan jus buah sebanyak 125 gelas atau menjual sebesar 625.000 rupiah agar anda mencapai titik impas. Maksudnya adalah 125 gelas atau 625.000 rupiah tadi sudah bisa anda gunakan buat bayar * Semua pengeluaran company 's name jus anda. Tanpa anda harus deferred. Dan apabila anda mampu menjual 126 gelas, berarti yang satu gelas tadilah keuntungan anda.


e. Analisis Sensitivitas
Kasus :
Sebuah penghitungan padi mempunyai arus banks seperti terlihat pada tabel analisis secara penggilingan padi. Pada table nihil juga telah dilakukan penyelesaian artikel baru menghitung diskonto NPV, IRR Dan B / C. FARID manajemen dilakukan pada tingkat diskon faktor 15% per years.
REVENUES FARID Manajemen:
NPV (PADA tingkat tingkat diskonto 15% per tahun) = Rp 5915
870 +1134 +1645 +1716 +1491 +1296 +1128 +1635
Net B / C = 5000
= 2,183
1365000 X (50 - 30)
IRR = 30 + 1.365.000 - (-1.301.000)
= 40.24%


BAB 5 :
a. Depresiasi
b. Umur Ekonomis
Kasus :
Sebuah truk forklift baru akan memerlukan investasi sebesar $ 20,000 dan diharapkan memiliki diskonto pasar akhir years serta wesel tahunan seperti diperlihatkan tabel dibawah pada inisial. acute MARR sebelum pajak adalah 10% per years, berapa lama harus dipertahankan aset nihil kegunaannya? 
Solusi :
Penentuan umur ekonomi N sebelum pajak aset baru:

BAB 6 :
a. Analisis Replacement
Kasus :
Investasi modal sebuah mesin yang dibeli dua years lalu adalah $ 20,000. Mesin nihil telah disusutkan artikel baru menggunakan metoda analisis MACRS (GDS), dan jumlah BVnya saat inisial adalah sebesar $ 9,600. MV mesin nihil, ji ka dijual saat inisial, adalah $ 5,000 dan akan memerlukan wesel $ 2,000 untuk mereparasi mesin agar dapat dipergunakan tetap selama lima years lagi. Berapakah (a) total investasi aset lama dan (b) diskonto yang tidak diamortisasi?
Solusi :
Investasi asset lama adalah MVnya saat inisial ditambah setiap pengeluaran yang dibutuhkan agar dapat dipergunakan masih aset (dan dapat dibandingkan) relatif yang terhadap mesin baru yang tersedia.
a.    Investasi untuk mempertahankan mesin sekarang adalah $ 5,000 + $ 2,000 = $ 7,000
b.    Acute mesin inisial dijual sebesar $ 5,000, nilai yang tidak diamortisasi akan sebesar $ 9,600 - $ 5,000 = $ 4,600


Referensi :
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=es&tl=id&u=http%3A%2F%2Fantiguo.itson.mx%2Fdii%2Fmconant%2Fmaterias%2Fingeco%2FCapitulo4.htm
http://antiguo.itson.mx/dii/mconant/materias/ingeco/Capitulo4.htm
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Ffile.upi.edu%2FDirektori%2FFPTK%2FJUR._PEND.TEKNIK_SIPIL%2F198008022008012-DEWI_YUSTIARINI%2Fpertemuan_13-TC_326.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/198008022008012-DEWI_YUSTIARINI/pertemuan_13-TC_326.pdf
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Fweblogask.blogspot.com%2F2010%2F06%2Fanalisis-proyek-menggunakan-payback.html
http://weblogask.blogspot.com/2010/06/analisis-proyek-menggunakan-payback.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Fjsuhartono.blogspot.com%2F2012%2F05%2Fanalisis-sensitivitas-sensitivity.html
http://jsuhartono.blogspot.com/2012/05/analisis-sensitivitas-sensitivity.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FDepresiasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Depresiasi
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Firfanramadhan4.wordpress.com%2F2011%2F12%2F30%2Fumur-ekomonis%2F
http://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/12/30/umur-ekomonis/
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Finash.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F3505%2FANALISIS%2BPENGGANTIAN.doc
http://inash.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3505/ANALISIS+PENGGANTIAN.doc

Minggu, 21 Oktober 2012

TUGAS EKONOMI TEKNIK

Nama     : HENDRICKSON
Kelas     : 3IB02
NPM     : 13410221


1. Jelaskan pengertian tentang bunga nominal, berikan
    rumusan dan contoh kasusnya ?
Jawab :
Tingkat bunga biasanya diberikan atas dasar tahunan. Meskipun demikian, seperti telah diuraikan terlebih dahulu, perjanjian – perjanjian dapat mengatur secara khusus bahwa bunga dapat dilipatgandakan beberapa kali pertahun, missal : per bulan, per kwartal, per setengah tahun, dan seterusnya. Sebagai contoh, satu tahun dibagi dalam empat kwartal dengan bunga 2% per kwartal, ini adalah sama halnya jika dikatakan seperti ”8% dilipat gandakan secara kwartal”. Apabila dinyatakan dalam cara seperti ini, maka tingkat bunga 8% disebut tingkat bunga nominal.
Nilai mendatang untuk sejumlah uang sejumlah uang Rp. 10.000 akhir satu tahun dengan tingkat bunga 8% yang dilipatgandakan secara kwartal adalah :
F3 bulan        = P + P.i
            = Rp. 10.000 + Rp. 10.000 (0,02)
            = Rp. 10.000 + Rp. 200
            = Rp. 10.200
F6 bulan        = Rp. 10.200 + Rp. 10.200 (0,02)
            = Rp. 10.200 + Rp. 204
            =  Rp. 10.404
F9 bulan        =  Rp. 10.404 + Rp. 10.404 (0,02)
            = Rp. 10.404 + Rp. 208
            = Rp. 10.612
F12 bulan    = Rp. 10.612 + Rp. 10.612 (0,02)
            = Rp. 10.612 + Rp. 212
            = Rp. 10.824
Apabila dengan tingkat bunga 8% uang Rp. 10.000 ini dilipatgandakan secara tahunan, maka pada akhir satu tahun :
F12 bulan    = Rp. 10.000 + Rp. 10.000 (0.08) = 10.800, yang ternyataRp. 24 lebih kecil dari pada jika dilipatgandakan dengen tingkat bunga nominal 8% secara kwartal.
Jika bunga yang Rp. 10.000 ini dilipatgandakan dengan tingkat bunga nominal 24% secara bulanan (berarti tingkat bunga 2% per periode dengan jumlah periode 12 kali per tahun), maka memberikan :
F12 bulan    = Rp. 10.000 (1 + 0,02)12
            = 10.000 (1,02)12
            = Rp. 10.000 (1,2682)
             = Rp. 12.680
Hasil ini dapat diperbandingkan dengan uang sejumlah Rp. 10.000 tersebut jika dilipatgandakan dengan tingkat bunga nominal 24% secara semi-tahunan (berarti 12% per periode  dengan jumlah periode dua kali per tahun), yang memberikan :
F12 bulan     = Rp. 10.000 (1 + 0,12)2
            = Rp. 10.000 (1.12)2
            = Rp. 10.000 (1,2544)
            = Rp. 12.540
Jika jelaskanlah, bahwa semakin kerap kali dilipatgandakan didalam suatu tingkat bunga tahunan yang dinyatakan secara nominal, maka akan semakin bertambah besarlah nilai mendatangnya. 

2. Jelaskan pengertian tentang bunga efektif, berikan   
    rumusan dan contoh kasusnya ?
keraguan atau kebingungan mengenai bunga sebenarnya yang diterima dapat dihilangkan dengan adanya kenyataan pembayaran bunga sebagai yang disebut suatu tingkat bunga efektif. Tingkat bunga efektif adalah secara mudah menggambarkan pebandingan antara bunga yang dibayarkan untuk satu tahun terhadap jumlah uang pinjaman pokok yang diterima. Untuk sejumlah pinjaman Rp. 10.000,- satu tahun dengan tingkat bunga nominal 24% dilipatgandakan secara bulanan.
Tingkat bunga efektif    = F – P = Rp. 12.680 – Rp. 10.000
                        P            Rp. 10.000
                    = Rp. 2.680 . 100% = 26.8%
                       Rp.10.000
Untuk sejumlah pinjaman yang sama yang dilipatgandakan dengan tingkat bunga nominal 24% secara semi-tahunan (per-setengah-tahun),
Tingkat bunga efektif    = Rp. 12.540 – Rp. 10.000
                            Rp. 10.000
                    = Rp. 2.540 .10% = 25,4%
                       Rp. 10.000
Tingkat bunga efektif ini dapat di peroleh tanpa dengan menunjuk terhadap uanga pinjaman pokok. Berdasarkan atas alasan yang sama yang digunakan sebelumnya, dan dengan
i    =     tingkat bunga efektif
r    =    tingkat bunga nominal
m    =    jumlah periode pembayaran per tahun
maka tingkat bunga efektif  untuk suatu tingkat bunga nominal 24% yang dilipatgandakan secara semi-tahunan (per setengah-tahun) adalah :
i     = (1 + r)m -1        = (1 + 0,24)2 -1
          m              2
    = (1 + 0,12)2 -1    = 1,2544 – 1
    = 0,2544 atau 25,44%
Yang berarti bahwa suatu tingkat bunga nominal 24% yang dilipatgandakan secara per-setengah-tahun adalah ekivalen dengan satu tingkat bunga kompon 25,44% atas suatu dasar tahunan.
Batas akhir (the ultimate limit) untuk jumlah periode pengadaan dalam satu tahun disebut pengadaan terus-menerus (continuous compounding). Dalam contoh tambahan ini, “m” mendekati jumlah tak terbatas (infinity) sebagai bunga yang dilipatgandakan secara terus-menerus, saat demi saat. Tingkat bunga efektif untuk pergandaan terus-menerus dapat dikembangan sebagai berikut :
i     =    limit (1 + r)m -1
        m → ∞
Ruas kanan dari persamaan ini dapat disusun kembali untuk memasukkan “r” dalam pangkat (exponent) :
(1 + r)m -1    =    (1 + r) m/r    r -1                                                                                          m                          m
Istilah dalam kurung diperhitungkan sebagai nilai dari simbol matematik “e”. (e = 2,718 adalah nilai (1 + 1/n)n jika “n” mendekati limit). Maka :
Limit  (1 + r)m/r  =  e
          m
m  → ∞    
Dengan distribusi,

i     =      limit   (1 + r)m/r     r -1 e r - 1
                              m
m → ∞
Sebagai suatu contoh dari pergandaan terus-menerus, apabila tingkat bunga nominal adalah “r” = 18,232%, maka :
i = e r  - 1 = e 0,18232 – 1 = 0,20 atau 20%
dan, sebaliknya, apabila tingkat  bunga efektif  adalah “i” = 22,1%, maka :
0,221 = e r – 1
1,221 = e r
       r  = 20%


Referensi  : 
Ir. Fx. Marsudi Joyowiyono, SE. 1993. BUKU EKONOMI TEKNIK 1. Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum : Jakarta

Minggu, 27 Mei 2012

Tulisan Ke-5 Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : HENDRICKSON
NPM  : 13410221
Kelas : 2IB02

Wawasan Seputar Kewarganegaraan

         Mungkin sebagian dari kita belum memahami apa yang dimaksud dengan kewarganegaraan, atau hanya mengetahui sedikit mengenai kewarganegaraan. Padahal, sebagai warga negara yang baik, kita harus memahami apa yang dimaksud dengan kewarganegaraan, juga hal-hal mengenai kewarganegaraan. Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan penjelasan sekilas mengenai kewarganegaraan.


            Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.
            Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan (bahasa Inggris: citizenship). Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.
      Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan (bahasa Inggris: nationality). Yang membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara (contoh, secara hukum merupakan subyek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak berpartisipasi dalam politik). Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari suatu negara.
          Di bawah teori kontrak sosial, status kewarganegaraan memiliki implikasi hak dan kewajiban. Dalam filosofi "kewarganegaraan aktif", seorang warga negara disyaratkan untuk menyumbangkan kemampuannya bagi perbaikan komunitas melalui partisipasi ekonomi, layanan publik, kerja sukarela, dan berbagai kegiatan serupa untuk memperbaiki penghidupan masyarakatnya. Dari dasar pemikiran ini muncul mata pelajaran Kewarganegaraan (bahasa Inggris: Civics) yang diberikan di sekolah-sekolah.

A. Konsep Warga Negara 
 
              Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara serta mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan bersama.
              Dahulu istilah warga negara seringkali disebut hamba atau kawula negara yang dalam bahasa inggris (object) berarti orang yang memiliki dan mengabdi kepada pemiliknya.
AS Hikam mendefinisikan bahwa warga negara yang merupakan terjemahan dari citizenship adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri.
              Sedangkan Koerniatmanto S., mendefinisikan warga negara dengan anggota negara. Sebagai anggota negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan yang khusus terhadap negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.
              Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26) dikhususkan untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara. Dalam pasal 1 UU No. 22/1958 bahwa warga negara Republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau perjanjian-perjanjian dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.
         Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional.
          Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah
1.    Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.
2.    Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
3.    Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.
4.  Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
5.   Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.
6.    Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
7.   Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin.
8. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9.  Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
10. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
11. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

             Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi :
1.    Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing.
2.    Anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan.
3.    Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia.
4.    Anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.
              Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi sebagai berikut :
1.    Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia.
2.    Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia.
              Di samping perolehan status kewarganegaraan seperti tersebut di atas, dimungkinkan pula perolehan kewarganegaraan Republik Indonesia melalui proses pewarganegaraan. Warga negara asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia dan telah tinggal di wilayah negara Republik Indonesia sedikitnya lima tahun berturut-turut atau sepuluh tahun tidak berturut-turut dapat menyampaikan pernyataan menjadi warga negara di hadapan pejabat yang berwenang, asalkan tidak mengakibatkan kewarganegaraan ganda.
         Berbeda dari UU Kewarganegaraan terdahulu, UU Kewarganegaraan tahun 2006 ini memperbolehkan dwikewarganegaraan secara terbatas, yaitu untuk anak yang berusia sampai 18 tahun dan belum kawin sampai usia tersebut. Pengaturan lebih lanjut mengenai hal ini dicantumkan pada Peraturan Pemerintah no. 2 tahun 2007.
                    Dari UU ini terlihat bahwa secara prinsip Republik Indonesia menganut asas kewarganegaraan ius sanguinis; ditambah dengan ius soli terbatas (lihat poin 8-10) dan kewarganegaraan ganda terbatas.

B. Unsur-Unsur yang Membentuk Kewarganegaraan
              Dalam menentukan kewarganegaraan setiap negara memberlakukan aturan yang berbeda, namun secara umum terdapat tiga unsur yang seringkali digunakan oleh negara - negara di dunia, antara lain :
1. Unsur Darah Keturunan (Ius Sanguinis)
              Kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkannya menentukan kewarganegaraan seseorang, prinsip ini berlaku diantaranya di Inggris, Amerika, Perancis, Jepang, dan Indonesia.
2. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (Ius Soli)
              Daerah tempat seseorang dilahirkan menentukan kewarganegaraan,prinsip ini berlaku di Amerika, Inggris, Perancis, dan Indonesia, terkecuali di Jepang.
3.Unsur Pewarganegaraan (Naturalisasi)
              Syarat-syarat atau prosedur pewarganegaraan disesuaikan menurut kebutuhan yang dibawakan oleh kondisi dan situasi negara masing-masing.
              Dalam pewarganegaraan ini ada yang aktif ada pula yang pasif. Dalam pewarganegaraan aktif, seseorang dapa menggunakan hak opsi untuk memilih atau mengajukan kehendak menjadi warga negara dari suatu negara. Sedangkan dalam pewarganegaraan pasif,seseorang yang tidak mau dijadikan warga negara suatu negara, maka yang bersangkutan dapat menggunakan hak repuidasi yaitu hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut.
              Pembicaraan status kewarganegaraan seseorang dalam sebuah negara ada yang dikenal dengan apatride untuk orang-orang yang tidak mempunyai status kewarganegaraan, bipatride untuk orang-orang yang memiliki status kewarganegaraan rangkap/dwi-kewarganegaraan, dan multipatride untuk menyebutkan status kewarganegaraan seseorang yang memiliki dua atau lebih status kewarganegaraan.

C. Asas-Asas Kewarganegaraan
              Asas kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan ketentuan yang telah disepakati dalam negara tersebut. Dalam menerapkan asas kewarganegaraan dikenal dua pedoman penetapan, yaitu :
1). Asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dijumpai dua bentuk asas yaitu, ius soli dan ius sanguinis.
              Dalam bahasa Latin, ius berarti hukum, dalih atau pedoman, soli berasal dari kata solum yang berarti negeri, tanah atau daerah dan sanguinis yang berarti darah. Dengan demikian, ius soli berarti pedoman kewarganegaraan yang berdasarkan tempat atau daerah kelahiran, sedangkan ius sanguinis adalah pedoman kewarganegaraan berdasarkan darah atau keturunan.
2). Asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan yang dapat dilihat dari sisi perkawinan yang mencakup asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat.
              Asas kesatuan hukum berdasarkan pada paradigma bahwa suami-istri ataupun ikatan keluarga merupakan inti masyarakat yang meniscayakan suasana sejahtera, sehat dan tidak terpecah dalam suatu kesatuan yang bulat,sehingga perlu adanya kesamaan pemahaman dan komitmen menjalankan kebersamaan atas dasar hukum yang sama dan meniscayakan kewarganegaraan yang sama pula. Sedangkan dalam asas persamaan derajat ditentukan bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan masing-masing pihak.
              Mereka tetap memiliki status kewarganegaraan sendiri sama halnya ketika mereka belum diikatkan menjadi suami istri. Asas ini dapat menghindari terjadinya penyeludupan hukum sehingga banyak negara yang menggunakan asas persamaan derajat dalam peraturan kewarganegaraan.

D. Hak dan Kewajiban Warga Negara
              Dalam konteks Indonesia, hak warga negara terhadap negara telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan berbagai peraturan lainnya yang merupakan derivasi dari hak-hak umum yang digariskan dalam UUD 1945. Di antaranya hak asasi manusia yang rumusan lengkapnya tertuang dalam pasal 28 UUD gubahan kedua.
              Sedangkan contoh kewajiban yang melekat bagi setiap warga negara antara lain kewajiban membayar pajak sebagai kontrak utama antara negara dengan warga, membela tanah air (pasal 27), membela pertahanan dan keamanan negara (pasal 29), menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi pembatasan yang tertuang dalam peraturan (pasal 28 J),dan sebagainya.
              Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warganegara adalah terlibatnya warga secara langsung ataupun perwakilan dalam saetiap perumusan dan kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiban tersebut sebagai bagian dari kesepakatan mereka yang dibuat sendiri.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan
http://www.gudangmateri.com/2011/04/konsep-dan-asas-kewarganegaraan.html

Tulisan Ke-4 Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : HENDRICKSON
NPM  : 13410221
Kelas : 2IB02
 

Bekasi, Kota Bersejarah dengan Sejuta Budaya dan Kuliner 

              Bekasi yang juga dikenal sebagai kota Patriot, merupakan kota besejarah yang memiliki sejuta budaya. Julukan Patriot merupakan sebuah penghormatan dan penghargaan yang besar bagi wilayah Bekasi sebagai daerah perjuangan dan pertahanan Republik Indonesia pada masa kemerdekaan. Dimana berjuta-juta patriot bangsa gugur dalam pertempuran bertubi-tubi dan dasyat dalam mempertahankan ibukota negara dan wilayah RI di garis depan front perjuangan Republik Indonesia.
              Keheroikan dan kepatriotan masyarakat di Bekasi tergambarkan dalam bentuk Puisi karya Chairil Anwar "Karawang-Bekasi", Lagu "Melati di Tapal Batas Bekasi", dan Novel Legendaris "Di Tepian Kali Bekasi".
              Keheroikan perjuangan masyarakat Bekasi pun ditandai dengan begitu banyaknya monument-monument perjuangan di antaranya : Monumen Revolusi Rakyat Bekasi (di alun-alun Bekasi), Monumen Perjuangan Rakyat di Bekasi, Tugu di Agus Salim, Gedung Papak, Tugu Bambu Runcing, Gedung Tinggi dan sebagainya.

Seni Budaya
             Bekasi mengalami proses asimilasi dan akulturasi kebudayaan dari berbagai daerah seperti Bali, Melayu, Bugis, dan Jawa. Pengaruh etnis tersebut tersebar di wilayah Bekasi, antara lain :
1. Suku Sunda banyak bermukim terutama di wilayah Lemahabang; Cibarusah, Setu sebagian Pebayuran dan sebagian Pondik Gede.
2. Suku Jawa dan Banten banyak bermukim di Kecamatan Sukatani dan sebagian Cabang Bungin.
3. Suku bangsa Melayu banyak bermukim di Kecamatan Bekasi (daerah kota), Cilincing (sekarang masuk Jakarta), Pondok Gede, Babelan, Tambun, Cikarang, Cabang Bungin, dan Setu.
4. Suku Bali terdapat di sebuah kampung di Kecamatan Sukatani, bahkan sampai sekarang namanya masih Kampung Bali.

            Keragaman kesenian di daerah Bekasi sebagaimana dengan beragamnya etnis dan unsur budaya yang masuk ke daerah tersebut, maka berdasarkan catatan di kelembagaan kesenian Bekasi baik di Kota maupun Kabupaten Bekasi.
                Keanekaragaman jenis kesenian yang ada di Kabupaten dan Kota Bekasi merupakan produk perkembangan budaya yang dipengaruhi oleh pergeseran pola hubungan antara penduduk asli dengan masyarakat pendatang. Sikap terbuka dari masyarakat Bekasi berkonsekwensi pada masuknya unsur-unsur seni yang dibawa oleh masyarakat pendatang.
               Bukti masuknya unsur budaya pendatang dapat dilihat dari aktivitas seni yang mencerminkan unsur-unsur etnis tertentu, seperti :
1)    Pengaruh budaya Pesisir Jawa : Wayang Kulit, Ujungan (pengaruh kerajaan mataram), Tari topeng.
2)    Pengaruh Parahiangan antara lain : Wayang Golek, Pakaian Kebaya dan Gelung (Sanggul).
3)    Pengaruh Melayu : Tari Japin dan Musik Gambus.
4)    Pengaruh Eropa : Kesenian Tanjidor
5)    Pengaruh Cina : Tari Cokek dan beberapa kesenian lainnya.
              Beragamnya pengaruh budaya dan seni masyarakat pendatang turut memperkaya khasanah kesenian masyarakat Bekasi.

Tradisi Pantangan dan Kuwalat
              Tradisi ini merupakan bentuk folklore, yang tidak diketahui siapa pencipta dan asalnya, pantangan ini digunakan sebagai saran atau himbauan. Di antaranya adalah :
a) Dilarang membuang sampah ke sungai, jika ada buaya yang memangsanya itu adalah kuwalat baginya karena telah mencemarkan sungai.
b) Untuk mencegah sepasang buaya putih penunggu sungai marah, masyarakat Melayu Betawi  "nyugu" dengan membawa sesajen kembang tujuh rupa, telor ayam mentah, bekakak ayam, dan nasi kuning.
c) Tradisi menghormati sepasang buaya putih, masih tercermin dalam adat perkawinan Melayu Betawi yang mengharuskan dalam pinangan pihak mempelai laki-laki membawa sepasang roti buaya.
d) Sampah harus ditabun, maka nabun atau membakar sampah merupakan  kebiasaan orang Melayu Betawi dan menebang pohon pun tidak boleh sembarangan, karena dalam pohon kayu yang besar terdapat penunggu yang akan marah bila pohon kayu itu ditebang secara sembarangan.
              Kuwalat dan ketulah sangat sulit dibedakan artinya. Kuwalat atau kewalat berarti kena walat. ketulah berarti kena tulah, walat dan tulah adalah kena bencana, kesialan (istilaha bahasa Melayu-Betawi "sial dangkalan").
              Dalam sistem kepercayaan lama, kekuasan yang maha tinggi dipercaya adalah berupa para dewa-dewa dan dewa-dewa itu mempunyai kepala dewa (dewa tertinggi). Kebiasaan 'nyuguin' dan 'ngukup' adalah kebiasaan untuk menghormati dewa-dewa. nyuguin (berupa sesajen dalam masyarakat Jawa) dan diungkupin (yaitu dengan membakar kemenyan yang asap-asapnya dibawa ke setiap sudut rumah).

Kuliner Khas Bekasi
             Wisatawan yang datang ke kota Bekasi rasanya tidak puas bila tidak menikmati kuliner khas di Bekasi. Seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia, pada masyarakat Bekasi dikenal beberapa jenis makanan khas yang sering disajikan pada acara-acara tertentu atau hari raya. Misalnya dodol, setiap keluarga akan selalu berupaya agar pada saat hari raya (lebaran) tersedia sebagian penganan untuk dikirim kepada tetangga, keluarga atau untuk disajikan bila ada tamu.
Dodol ini juga bisa dibuat bila akan mengadakan kenduri. Makanan ini terbuat dari tepung beras ketan yang dicampur dengan gula merah dan kelapa.
              Kuliner Bekasi yang masih dalam kategori kue basah, cukup banyak dan bervariasi, di antaranya adalah: Dodol, Kue Jalabia, Kue Cucur, Kue Bugis, Kue Bika Ambon, Kue Pepe, Kue Putu Mayang, Kue Talam, Kue Pisang, Kue Lopis, Kue Cincin, Kue Geplak, Kue Onde-Onde, Kue Gemplong, dan kerak telor.
              Selain jenis kue basah Khas Bekasi, ada beberapa penganan asli Bekasi yang termasuk kategori jenis kue kering, biasanya mewarnai kue-kue yang disediakan untuk para tamu yang datang berkunjung atau pun untuk kegiatan besar seperti pernikahan, sunatan, dan bagian jenis kue cemilan yang praktis dan kuat tahan lama, diantaranya adalah : Kue Akar Kelapa, Kue Rengginang, Kue Wajik, Kue Sagon, Kue Satu dan parocot, Kue Duit, Kue Brangas dan beberapa jenis kue lainnya.
              Sementara itu, menu makanan atau kuliner yang sangat dikenal di Bekasi adalah sayur asem khas Bekasi, rasanya agak sedikit asem bila dibandingkan dengan jenis sayur asem di daerah lain. Sayur ini terasa nikmat bila disajikan di siang hari.
              Di samping itu ada satu jenis sayuran yang khas, yaitu sayur ikan gabus atau sayur pucung. Jenis sayur ini  nampaknya hanya terdapat di Bekasi saja. Seperti diketahui Bekasi tempo dulu terdiri dari rawa-rawa yang didalamnya terdapat ikan gabus. Sayur ikan gabus biasanya dimasak dengan menambahkan campuran pucung/ kluewek yang berwarna hitam dan memiliki aroma serta rasa yang khas.
              Demikian sekilas wawasan mengenai budaya dan kuliner Bekasi yang dapat saya sampaikan kepada teman-teman pembaca sekalian. Semoga postingan ini bermanfaat bagi teman-teman semua.

Referensi :
http://www.bekasikota.go.id/read/6039/kota-bersejarah-dan-sejuta-budaya
http://www.bekasikota.go.id/readotherskpd/128/295/keragaman-budaya-masyarakat-kota-bekasi

Tulisan Ke-3 Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : HENDRICKSON
NPM  : 13410221
Kelas : 2IB02
 

Sejarah Singkat Kabupaten Bekasi 


                 Kita semua pasti sering mendengar Kabupaten Bekasi. Saya yakin sebagai warga Indonesia yang cinta tanah air pasti tau Kabupaten Bekasi. Tapi dari teman-teman semua ada yang tau ngga, sejarah mengenai Kabupaten Bekasi? Jawabannya pasti beragam. Ada yang tau, ada juga yang ngga tau, ada juga yang belum tau. Iya kan? Nah, untuk itu saya akan memberikan sedikit wawasan mengenai sejarah Kabupaten Bekasi kepada pembaca sekalian. Mari kita simak pemaparannya.
              Dalam catatan sejarah, nama "Bekasi" memiliki arti dan nilai sejarah yang khas. Menurut Poerbatjaraka, seorang ahli bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno - Asal mula kata Bekasi, secara filosofis, berasal dari kata Chandrabhaga. Chandra berarti "bulan" (dalam bahasa Jawa Kuno, sama dengan kata Sasi) dan Bhaga berarti "bagian". Jadi, secara etimologis kata Chandrabhaga berarti bagian dari bulan. Kata Chandrabhaga berubah menjadi Bhagasasi yang pengucapannya sering disingkat menjadi Bhagasi.
             Kata Bhagasi ini dalam pelafalan bahasa Belanda seringkali ditulis "Bacassie" kemudian berubah menjadi Bekasi hingga kini. Bekasi dikenal sebagai "Bumi Patriot", yakni sebuah daerah yang dijaga oleh para pembela tanah air. Mereka berjuang disini sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankan negeri tercinta dan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Ballada kepahlawanan tersebut tertulis dengan jelas dalam setiap bait guratan puisi heroik Pujangga Besar Chairil Anwar yang berjudul "Krawang - Bekasi".
                  Kini, Kabupaten Bekasi di usianya yang sudah lebih dari 50 tahun, banyak perubahan yang telah terjadi dari masa ke masa. Menelusuri jejak sejarah Kabupaten Bekasi, terungkap dalam rangkaian periodisasi kesejarahan sebagai berikut:
1)    Masa Kerajaan.
2)    Masa Penjajahan Belanda.
3)    Masa Pendudukan Jepang.
4)    Masa Persiapan Kemerdekaan.
5)    Masa Terbentuknya Kabupaten Bekasi.
6)    Masa Pemberontakan PKI.
7)    Masa Pembangunan.

(1) MASA KERAJAAN
A. Masa Kerajaan Tarumanegara
              Daerah Bekasi berdasarkan beberapa bukti sejarah (berupa Prasasti Tugu, Ciaruteun, Muara Cianten, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi dan Prasasti Cidangiang), diduga merupakan salah satu pusat Kerajaan Tarumanegara. Pada masa itu Sang Maharaja Purnawarman telah menggali dua buah sungai, yakni sungai Chandrabhaga dan sungai Gomati yang mengindikasikan mulai dibukanya lahan pertanian yang subur di daerah ini. Kerajaan Tarumanegara mulai runtuh sekitar abad ke-7 dan ke-8 akibat serangan Kerajaan Sriwijaya. Setelah itu muncullah Kerajaan Pajajaran yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap daerah Bekasi.
B. Masa Kerajaan Pajajaran (berdiri tahun 1255 Caka atau 1333 M)
              Bekasi merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Pajajaran sebagai salah satu pelabuhan sungai yang ramai dan penting artinya serta asset yang berharga bagi Kerajaan Pajajaran, karena memiliki akses langsung terhadap Pelabuhan Sunda Kelapa. Keramaian Pelabuhan Sunda Kelapa sangat dipengaruhi oleh keberadaan Sungai Bekasi yang berfungsi sebagai pelabuhan transit.
C. Masa Kerajaan Jayakarta
              Daerah Bekasi ketika itu masih tetap merupakan pelabuhan transit bagi pelabuhan Sunda Kelapa. Periode ini ditandai dengan jatuhnya Sunda Kelapa ke tangan Fatahillah (Falatehan) kemudian namanya diganti menjadi Jayakarta (artinya, kota yang mendapat kemenangan) pada tanggal 22 Juni 1527. Namun, Jayakarta akhimya jatuh ketangan VOC pada tanggal 30 Mei 1619. Sejak itulah, Jayakarta diubah namanya menjadi Kota "Batavia" clan Bekasi menjadi bagian wilayah Batavia.

(2) MASA PENJAJAHAN BELANDA
              Pada masa ini ada tiga babak sejarah penting yakni :
(a) Peristiwa Penyerbuan Kerajaan Mataram ke Batavia (1629)
              Masa ini cukup memberikan warna sejarah dan sosial-budaya bagi masyarakat Bekasi. Penyerbuan tentara Mataram ke Batavia telah memberi peran khusus kepada daerah penyangga dengan dipersiapkannya lumbung-Iumbung persediaan pangan.
              Penyerbuan tersebut berpengaruh terhadap penamaan tempat (di antaranya adalah "Pekopen", "Babelan" Kampung Jawa" dan "Saung Ranggon"). Bahasa (karena tentara Mataram tak hanya berasal dari Jawa Tengah saja, tapi juga Jawa Timur dan Jawa Barat, maka di Bekasi berkembang bahasa Sunda, dialek Banten, Jawa atau campurannya) dan karakteristik yang memperkaya seni budaya Bekasi, seperti Wayang Wong, Wayang Kulit, Calung, Topeng dan lain-lain.
              Selain itu juga, kesenian "ujungan" yang merupakan kesenian rakyat menampilkan keberanian dan keterampilan, dengan instrumentalis yang dinamik dan humoris, yang menggambarkan jiwa dan semangat masyarakat Bekasi yang patriotik.
(b) Muncul "Tanah-Tanah Partikelir" pada akhir abad ke-17 di daerah Bekasi dan sekitarnya
              Sejak itulah, Bekasi dikenal sebagai daerah tanah-tanah partekelir dengan beberapa wilayah "Kemandoran" dan "Kademangan". Sistem penguasaan tanah partekelir ini menimbulkan kesengsaraan yang amat meresahkan masyarakat. Puncak keresahan tersebut ditandai dengan terjadinya peristiwa Pemberontakan Petani Bekasi di Tambun tahun 1869.
(c) Periode Pemerintahan Hindia Belanda
              Sebagai akibat politik ekonomi liberal (Politik Ethis) dan pelaksanaan Desentralisatie Wet, Bekasi kemudian menjadi salah satu distrik di Regentschap Meester Cornelis berdasarkan Staatsblad 1925 No. 383 tertanggal 14 Agustus 1925. Regentschap Meester Cornelis terbagi menjadi empat distrik, yaitu Meester Cornelis. Kebayoran, Bekasi dan Cikarang. Saat itulah, Bekasi secara formal dikenal sebagai salah satu ibukota pemerintahan setingkat dengan kewedanaan.

(3) MASA PENDUDUKAN JEPANG

              Setelah Belanda takluk pada tanggal 8 Maret 1942 kepada Jepang. Pada awalnya, Jepang disambut dengan suka cita tetapi kegembiraan rakyat Bekasi ternyata hanya sekejap mata. Bahkan perlakuan Jepang dirasakan lebih buruk dibandingkan penjajah sebelumnya diantaranya adanya praktek romusha (kerja paksa) dan memaksa para pemuda mengikuti propaganda melalui penetrasi kebudayaan Jepang dan mendirikan Barisan Pemuda Asia Raya (Seperti Seinendan, Keibodan. Heiho dan tentara Pembela Tanah Air - PETA).
              Selain itu, para pemuda Bekasi membentuk juga organisasi lain seperti Gerakan Pemuda Islam Bekasi (GPIB), (tokohnya Marzuki Urmaini, Muhayar, Angkut Abu Gozali, M. Husein Kamaly, Gusir) dan badan-badan perjuangan, diantaranya Markas Perjuangan Hizbullah Sabilillah (MPHS), yang dipimpin oleh KH. Noer Alie. Jepang pun mengubah sistem pemerintahan dan penamaannya, diantaranya adalah Regenschap Meester Cornelis berubah menjadi Jatinegara Ken, dan District Bekasi menjadi Bekasi Gun.

(4) MASA PERJUANGAN KEMERDEKAAN
              Kedatangan tentara Inggris yang diboncengi NICA (Belanda) memacu pejuang pergerakan di Indonesia, khususnya Bekasi untuk memperkuat pertahanan di wilayah sekitar Jakarta. Akibatnya terjadi peristiwa sejarah perjuangan rakyat Bekasi, sebagai berikut :
1)    Rapat Raksasa Ikada
2)    Insiden Kali Bekasi
3)    TKR di Bekasi
4)    Bekasi Lautan Api
5)    Penggabungan Badan Perjuangan dan Kelaskaran di Bekasi
6)    Pertempuran di Tambun, Cibitung, Setu dan Kampung Sawah
7)    Peristiwa Tambun
8)    Gerakan Plebisit Indonesia baik pada masa agresi militer I dan II dan banyak lagi peristiwa-peristiwa heroik lainnya.
              Peristiwa Perjuangan Kemerdekaan di Bekasi tersebut merupakan gambaran betapa tingginya patriotisme rakyat Bekasi dalam membela tanah air.
              Oleh sebab itu. Bekasi kemudian mendapat gelar terhormat sebagai "Bumi Patriot" karena kenyataan sejarah membuktikan bahwa Bekasi merupakan daerah front pertahanan Republik Indonesia yang menjadi saksi kepatriotan para kesuma bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dilihat dari sisi pemerintahan, Bekasi pada masa kemerdekaan ini masih merupakan sebuah kewedanaan di dalam wilayah Kabupaten Jatinegara (1945-1950).

(5) MASA TERBENTUKNYA KABUPATEN BEKASI
              Sejarah terbentuknya Kabupaten Bekasi dimulai dengan dibentuknya "Panitia Amanat Rakyat Bekasi" yang dipelopori R. Supardi, M. Hasibuan, KH. Noer Alie, Namin, Aminudin dan Marzuki Urmaini, yang menentang keberadaan RIS- Pasundan dan menuntut berdirinya kembali Negara Kesatuan RI. Selanjutnya diadakan Rapat Raksasa di alun-alun Bekasi yang dihadiri oleh sekitar 40.000 orang rakyat Bekasi pada tanggal 17 Pebruari 1950. Menyampaikan tuntutan Rakyat Bekasi yang berbunyi :
1)    Penyerahan kekuasaan Pemerintah Federal kepada Republik Indonesia.
2)    Pengembalian seluruh Jawa Barat kepada Negara Republik Indonesia.
3)  Tidak mengakui lagi adanya pemerintahan di daerah Bekasi, selain pemerintahan Republik Indonesia.
4)    Menuntut kepada Pemerintah agar nama Kabupaten Jatinegara diganti menjadi Kabupaten Bekasi.
            Upaya para pemimpin Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk memperoleh dukungan dari berbagai pihak terus dilakukan. Diantaranya mendekati para pemimpin Masjumi, tokoh militer (Mayor Lukas Kustaryo dan Moh. Moefreini Mukmin) di Jakarta. Pengajuan usul dilakukan tiga kali antara bulan Pebruari sampai dengan bulan Juni 1950 hingga akhimya setelah dibicarakan dengan DPR RIS, dan Mohammad Hatta menyetujuim penggantian nama "Kabupaten Jatinegara" menjadi "KabupatenBekasi ".
                Persetujuan pembentukan Kabupaten Bekasi semakin kuat setelah dikeluarkannya Undang-undang No. 14 Tahun 1950. Kabupaten Bekasi secara resmi dibentuk dan ditetapkan tanggal 15 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Kabupaten Bekasi. Selanjutnya pada tanggal 2 April 1960 Pusat Pemda Bekasi semula dipusatkan di Jatinegara (sekarang Markas Kodim 0505 Jayakarta, Jakarta) dipindahkan ke gedung baru Mustika Pura Kantor Pemda Bekasi yang terletak di Bekasi Kaum JI. Jr. H. Juanda. Adapun daerah Hukum Kabupaten Jatinegara yang selanjutnya menjadi Kabupaten Bekasi, yaitu :
1. Kewedanaan Bekasi, meliputi :
a. Kecamatan Bekasi terdiri atas 9 desa
b. Kecamatan Babelan terdiri atas 6 desa
c. Kecamatan Cilingcing terdiri atas 3 desa
d. Kecamatan Pondok Gede terdiri atas 7 desa
2. Kewedanaan Tambun, meliputi :
a. Kecamatan Tambun terdiri atas 8 desa
b. Kecamatan Setu terdiri atas 9 desa
c. Kecamatan Cibitung terdiri atas 7 desa
3. Kewedanaan Cikarang, meliputi;
a. Kecamatan Cikarang terdiri atas 7 desa
b. Kecamatan Lemah Abang terdiri atas 8 desa
c. Kecamatan Cibarusah terdiri atas 11 desa
4. Kewedanaan Serengseng, meliputi :
a. Kecamatan Sukatani terdiri atas 9 desa
b. Kecamatan Pebayuran terdiri atas 6 desa
c. Kecamatan Cabangbungin terdiri atas 5 desa
             Dengan demikian, maka daerah Kabupaten Bekasi menurut wilayah administrasi pemerintahan meliputi 4 kewedaan dengan 13 kecamatan yang terdiri atas 95 desa. Pembagian wilayah administrasi pemerintahan ini terabadikan dalam Lambang Daerah Kabupaten Bekasi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 12/P.D./’62 pada tanggal 20 Agustus 1962 dengan sesanti. "SWATANTRA WIBAWA MUKTI" yang diartikan sebagai "Daerah yang Mengurus Rumah Tangga Sendiri, Berpengaruh dan Jaya-Makmur".

(6) MASA PEMBERONTAKAN PKI

              Periode ini ditandai dengan terjadinya upaya dominasi komunis di berbagai daerah dengan tokoh utama PKI Bekasi, Abbas Djunaedi dan Peristiwa G30S/PKI, serta upaya pemberantasan PKI oleh rakyat dan pemuda Bekasi serta pihak keamanan yang bersatu padu menjaga keutuhan bangsa dari rongrongan komunisme, diantaranya dibentuknya Komando Aksi Tumpas (tokoh utamanya adalah Ki Agus Abdurachman (Pemuda Pancasila), Dadang Hasbullah (Pemuda Muhammadiyah), Abdurachman Mufti, Ateng Siroj, Muhtadi Muchtar (PH) dan Damanhuri Husein (Gerakan Pelajar Pancasila) serta tokoh-tokoh lain dari unsur Gerakan Pemuda Anshor, IPNU, IPPNU, IPM dan lain-lain), serta Kesatuan Aksi Pemuda dan Pelajar Indonesia (KAPPI) Bekasi yang diketuai oleh Ateng Siroj dan Damanhuri Husein sebagai sekretaris.

(7) MASA PEMBANGUNAN

              Sebelum dilaksanakannya, Rencana Pembangunan Lima Tahun Tahap Pertama (Repelita I) tahun 1969 - 1974 kondisi daerah Kabupaten Bekasi masih sangat memprihatinkan; kemampuan pemerintah daerah sangat terbatas, sedangkan keadaan masyarakat sangat tertinggal dan miskin, lebih dari itu kondisi infra struktur, seperti jalan, jembatan, pengairan, listrik, bahkan prasarana pendidikan dan kesehatan sangat minim.
              Dengan demikian pilihan prioritas untuk memulai pembangunan menjadi cukup sulit. Pada awal dasawarsa enam puluhan Pemerintah Pusat memulai pembangunan Saluran Induk Tarum Barat sebagai bagian dari jaringan irigasi Jatiluhur. Pekerjaan tersebut diawali dengan pembuatan saluran primer, kemudian saluran-saluran sekunder dan terakhir saluran-saluran tertier. Sebagian besar dilakukan dengan pola Padat Karya, sehingga sekaligus bisa mendatangkan penghasilan bagi masyarakat.
              Memasuki tahapan pembangunan lima tahun pertama, yaitu semasa kepemimpinan Bupati M. Soekat Soebandi, Pemerintah Pusat mulai meluncurkan bantuan berturut-turut; tahun 1969 berupa Inpres Bantuan Pembangunan Desa Rp. 100.000,- per desa, tahun 1970 berupa Inpres bantuan prasarana jalan dan jembatan Rp. 50,- per kapita, tahun 1972 berupa Inpres Bantuan Pembangunan Gedung Sekolah Dasar dan tahun 1973 disusul pula dengan Inpres Bantuan Pembangunan Prasarana dan Penyediaan Sarana Kesehatan. Pada tahun 1971 telah dibentuk pula Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (BAPPEMKA) Bekasi dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 1/1971, yang sekarang dikenal sebagai Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bekasi.
         Tahapan Pembangunan Lima Tahun Kedua dan Ketiga praktis sepenuhnya di bawah kepemimpinan Bupati H. Abdul Fatah. Pada masa itu seluruh pekerjaan jaringan Irigasi Tarum Barat telah rampung dan dapat mengairi secara teknis dan setengah teknis areal pesawahan seluas 30.000 Ha, dari luas keseluruhan 87.000 Ha. Bersamaan dengan itu dilaksanakan pula Program Bimas, Inmas, Inmum, Insus, dan pencetakan sawah yang disertai dengan pemberian kredit usaha tani. Hasilnya setiap tahun Daerah Kabupaten Bekasi mengalami surplus gabah, sehingga dapat menyumbang stock nasional dan sekaligus mendudukannya menjadi salah satu lumbung padi Jawa Barat.
             Mulai tahun 1974 dikembangkan pula kebijakan perencanaan Jabotabek, dan Kabupaten Bekasi terkait di dalamnya sebagai salah satu daerah penyangga dalam system Metropolitan Jabotabek dan mendapat fungsi untuk pengembangan industri dan permukiman dengan tetap mempertahankan fungsi pertanian. Dengan dilaksanakanya kebijakan tersebut, investasi disektor industri dan pemukiman, baik PMA, PMDA, maupun swasta nasional menjadi luas, sehingga membuka lapangan kerja dan kesempatan berusaha yang besar bagi masyarakat. Kedua momentum pembangunan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Pimpinan Daerah H. Abdul Fatah, sehingga pendapatan daerah melonjak tajam dan seiring dengan itu kesejahteraan masyarakat meningkat.
              Pada masa itu dibangun Kantor Pemerintah Daerah yang baru di Jalan A. Yani No. 1 Bekasi, dibangun pula stadion, gedung olahraga dan monument daerah, serta fasilitas-fasilitas umum lainnya. Pembangunan infra struktur pun berlangsung amat cepat. Wal hasil berbagai kondisi tersebut saling bersinergi satu sama lain sehingga kiprah pembangunan di Kabupaten Bekasi menjadi sangat pesat. Terkenal pada saat itu Motto pembangunan yang dicanangkan Bupati H. Abdul Fatah : setitik air dan sejengkal tanah dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.
              Setelah selesai pengabdian di pemerintahan, beliau melanjutkan pengabdiannya di masyarakat dengan memimpin Yayasan Pendidikan Islam Empat Lima dan mendirikan Universitas Islam 45 (UNISMA). Tahapan Pembangunan Lima Tahun Keempat dan Kelima bertepatan dengan masa kepemimpinan Bupati H. Suko Martono. Pada masa itu pembangunan di sektor pertanian tetap signifikan. Namun perhatian yang lebih besar diberikan pula kepada sektor industri dan pemukiman. Disamping itu perhatian yang besar juga dilakukan terhadap sektor perpasaran, yakni dengan melakukan renovasi dan pembangunan pasar-pasar tradisional, serta memfasilitasi pembangunan di sektor keagamaan ditandai secara monumental dengan pembangunan Islamic Centre dan pendirian Yayasan Nurul Iman yang sampai saat ini dikelola beliau.
         Tahap Pembangunan Lima Tahun Keenam bertepatan dengan kepemimpinan Bupati H. Mochammad Djamhari. Beliau memulai kiprah pembangunannya dengan Motto "Back to Village" (Kembali ke Desa) dengan mengadakan berbagai proyek-proyek percontohan di sektor pertanian. Disamping itu kepada para investor perumahan dikenakan kewajiban untuk menyediakan fasilitas pendidikan sekolah dasar dan lahan tempat pemakaman umum. Pesatnya perkembangan pembangunan di Kabupaten Bekasi mendorong Kota Administratif Bekasi menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi. Dengan diundangkannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 tanggal 18 Desember 1996 terbentuklah Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi dengan Ibukota di Bekasi meliputi luas wilayah 21.000 Ha lebih terdiri atas 7 kecamatan, yakni : kecamatan-kecamatan; Bekasi Utara, Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Jatiasih, Pondokgede dan Bantargebang.
              Bupati H. Wikanda Darmawijaya memimpin Kabupaten Bekasi menjelang dan memasuki masa reformasi. Pada tahun 1999 dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, maka system pemerintahan daerah berubah, sehingga menempatkan DPRD di luar Pemerintah Daerah, bahkan menjadi mitra yang sejajar dengan Pemerintah Daerah. Pemerintahan Daerah diselenggarakan secara lebih otonom. Pada masa transisi seperti ini eforia demokratisasi dan kebebasan cenderung mengemuka, namun berkat kerjasama yang baik antara DPRD dan Pemerintah Daerah semua itu dapat dilalui dengan mulus.
              Bahkan bersama DPRD tekad Bupati H. Wikanda Darmawijaya untuk membangun Daerah Kabupaten Bekasi yang bernuansa agamis dapat dirumuskan dengan visi "Manusia Unggul yang Agamis Berbasis Agri Bisnis dan Industri Berkelanjutan". Wujud aplikasinya ditandai dengan, mengembangkan program Posyandu Unggul, penghapusan lahan prostitusi "Malvinas" yang dialihkan pemanfaatannya untuk bangunan Rumah Sakit Daerah dan pembangunan Masjid, juga pemberantasan buta huruf AI-Quran. Pada masa kepemimpinan Bupati H. Wikanda Darmawijaya tersebut Peraturan Daerah Nomor 82 Tahun 1998 tanggal 28 Desember 1998 tentang Pemindahan lbukota Kabupaten Daerah Tingkat II Bekasi mulai dilaksanakan.
              Pada saat mengakhiri masa jabatannya beliau telah berhasil membangun Gedung DPRD dan bangunan induk gedung Kantor Pemerintah Daerah serta bangunan perlengkapannya berupa Masjid di Desa Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat. Pembangunan gedung-gedung Pusat Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi tersebut dilanjutkan oleh Bupati berikutnya yakni Drs. H.M. Saleh Manaf. Bahkan pada masa beliau gedung-gedung tersebut mulai difungsikan, sehingga praktis pemerintahan daerah Kabupaten Bekasi mulai dikendalikan dan pusat pemerintahan yang baru ini. Bersamaan dengan itu gedung-gedung pusat pemerintahan yang lama diserahkan kepada Pemerintah Kota Bekasi dengan imbalan sejumlah dana yang dibayarkan secara angsuran.
              Pada masa pemerintahan Bupati Drs. H.M. Saleh Manaf juga terjadi pemekaran wilayah kecamatan dari 15 kecamatan menjadi 23 kecamatan, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 26 Tahun 2004 , tentang Pemekaran Kecamatan di Daerah Kabupaten Bekasi. Kepemimpinan Bupati Drs. H.M. Saleh Manaf dan Wakil Bupati Drs. H. Solihin Sari hanya berlangsung selama 2 (dua) tahun, sejak diberhentikannya kedua pejabat tersebut telah diangkat Drs. H. Tenny Wishramwan, M.Si sebagai Penjabat Bupati Bekasi untuk melaksanakan tugas memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Bekasi.

Referensi :
http://www.bekasikab.go.id/www/html/3tno.php
http://alianwar.wordpress.com/2008/09/01/sejarah-singkat-kabupaten-bekasi/

Tulisan Ke-2 Pendidikan Kewarganegaraan

Nama : HENDRICKSON
NPM  : 13410221
Kelas : 2IB02

Politik dan Strategi Nasional

              Pada kesempatan ini, saya akan membahas mengenai politik dan strategi nasional. Namun untuk lebih jelasnya, saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian politik, lembaga politik, perilaku politik, perbedaan sistem politik di berbagai negara, sistem politik di Indonesia, strategi nasional, dan terakhir saya akan membahas mengenai penyusunan politik dan strategi nasional.

 
1. Pengertian Politik

              Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
              Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
•    Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles).
•    Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
•    Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat.
•    Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
              Kata “Politik” secara ilmu etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia, yang asal katanya adalah polis berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, dan teia berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa.
              Dan dari sumber yang saya dapat Wikipedia disebutkan bahwa, politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani τα πολιτικά (politika - yang berhubungan dengan negara) dengan akar katanya πολίτης (polites - warga negara) dan πόλις (polis - negara kota).
              Politik merupakan rangkaian asas, prinsip, keadaaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki . Politics dan policy mempunyai hubungan yang erat dan timbal balik. Politics memberikan asas, jalan, arah, dan medannya, sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas, jalan, dan arah tersebut sebaik-baiknya.
              Dapat disimpulkan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem negara dan upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan itu, pengambilan keputusan (decisionmaking) mengenai seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah ditentukan .
                 Untuk melaksanakan tujuan itu diperlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau alokasi dari sumber-sumber yang ada.
        Politik secara umum adalah mengenai proses penentuan tujuan negara dan cara melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber-sumber yang ada. Dengan begitu, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan umum (policy), dan distribusi kekuasaan.
a. Negara
          Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya.
b. Kekuasaan
          Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya.
c. Pengambilan Keputusan
             Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Jadi, politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum. Keputusan yang diambil menyangkut sektor publik dari suatu negara.
d. Kebijakan Umum
         Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu. Dasar pemikirannya adalah bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan bersama yang ingin dicapai secara bersama pula, sehingga perlu ada rencana yang mengikat yang dirumuskan dalan kebijakan – kebijakan oleh pihak yang berwenang.
e. Distribusi
            Yang dimaksud dengan distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai – nilai (values) dalam masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting.

2. Lembaga politik
              Secara awam berarti suatu organisasi, tetapi lembaga bisa juga merupakan suatu kebiasaan atau perilaku yang terpola. Perkawinan adalah lembaga sosial, baik yang diakui oleh negara lewat KUA atau Catatan Sipil di Indonesia maupun yang diakui oleh masyarakat saja tanpa pengakuan negara. Dalam konteks ini suatu organisasi juga adalah suatu perilaku yang terpola dengan memberikan jabatan pada orang-orang tertentu untuk menjalankan fungsi tertentu demi pencapaian tujuan bersama, organisasi bisa formal maupun informal. Lembaga politik adalah perilaku politik yang terpola dalam bidang politik.
              Pemilihan pejabat, yakni proses penentuan siapa yang akan menduduki jabatan tertentu dan kemudian menjalankan fungsi tertentu (sering sebagai pemimpin dalam suatu bidang/masyarakat tertentu) adalah lembaga demokrasi. Bukan lembaga pemilihan umumnya (atau sekarang KPU-nya) melainkan seluruh perilaku yang terpola dalam kita mencari dan menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin ataupun wakil kita untuk duduk di parlemen.
              Persoalan utama dalam negara yang tengah melalui proses transisi menuju demokrasi seperti indonesia saat ini adalah pelembagaan demokrasi. Yaitu bagaimana menjadikan perilaku pengambilan keputusan untuk dan atas nama orang banyak bisa berjalan sesuai dengan norma-norma demokrasi, umumnya yang harus diatasi adalah merobah lembaga feodalistik (perilaku yang terpola secara feodal, bahwa ada kedudukan pasti bagi orang-orang berdasarkan kelahiran atau profesi sebagai bangsawan politik dan yang lain sebagai rakyat biasa) menjadi lembaga yang terbuka dan mencerminkan keinginan orang banyak untuk mendapatkan kesejahteraan.
              Untuk melembagakan demokrasi diperlukan hukum dan perundang-undangan dan perangkat struktural yang akan terus mendorong terpolanya perilaku demokratis sampai bisa menjadi pandangan hidup. Karena diyakini bahwa dengan demikian kesejahteraan yang sesungguhnya baru bisa dicapai, saat tiap individu terlindungi hak-haknya bahkan dibantu oleh negara untuk bisa teraktualisasikan, saat tiap individu berhubungan dengan individu lain sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku.

3. Perilaku Politik
              Perilaku politik adalah perilaku yang dilakukan oleh insan/individu atau kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik.Seorang individu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna melakukan perilaku politik. Adapun yang dimaksud dengan perilaku politik, contohnya adalah:
•    Melakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin.
•    Mengikuti dan berhak menjadi insan politik yang mengikuti suatu partai politik atau parpol, mengikuti ormas atau organisasi masyarakat atau Lembaga Swadaya Masyarakat.
•    Ikut serta dalam pesta politik.
•    Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas.
•    Berhak untuk menjadi pimpinan politik.
•    Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang dasar dan perundangan hukum yang berlaku.

4. Perbedaan Sistem Politik di Berbagai Negara
1. Sistem politik di negara komunis
              Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-hak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat

2. Sistem politik di negara liberal
              Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok, pembatasan kekuasaan, khususnya dari pemerintah dan agama, penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas,  sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas.

3. Sistem politik demokrasi di Indonesia
              Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
1. Ide kedaulatan rakyat.
2. Negara berdasarkan atas hukum.
3. Bentuk Republik.
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi.
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab.
6. Sistem pemilihan langsung.
7. Sistem pemerintahan presidensiil.

5. Sistem Politik di Indonesia
              Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan.
              Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara (termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif). Dalam penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/negara.
              Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah lembaga-lembaga negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden.
              Sejarah sistem politik Indonesia dilihat dari proses politiknya bisa dilihat dari masa-masa berikut, yaitu :
- Masa prakolonial.
- Masa kolonial (penjajahan).
- Masa demokrasi liberal.
- Masa demokrasi terpimpin.
- Masa demokrasi Pancasila.
- Masa reformasi.

6. Strategi Nasional
              Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan.

7. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
         Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945. sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik”. Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group). Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.
             Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di itngkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR. Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk dilakukan setelah presiden menerima GBHN.

             Demikian sekilas penjelasan mengenai politik dan strategi nasional yang dapat saya sampaikan. Semoga teman-teman pembaca dapat lebih memahami mengenai materi ini setelah membaca postingan yang saya buat.


Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Politik
http://pancasilazone.blogspot.com/2012_05_01_archive.html
http://id.shvoong.com/law-and-politics/1921043-politik-dan-strategi-nasional/