Tugas Mata Kuliah Ekonomi Teknik
Nama : HENDRICKSON
NPM : 13410221
Kelas : 3IB02A
1.Buat rangkuman materi dari :
-BAB 4 :
a.AnalisisIncremental
b.BenefitCostRatio
c.AnalisaPaybackPeriod
d.BreakEventPoint
e.AnalisisSensitivitas
-BAB 5 :
a.Depresiasi
b.UmurEkonomis
-BAB 6 :
a.AnalisisReplacement
2. Beri 1(SATU) contoh soal Kasus dan Solusinya.
JAWABAN :
1. Rangkuman Materi :
BAB 4 :
a. Analisis Incremental
Ketika masa manfaat dari alternatif yang berbeda, Anda dapat menggunakan asumsi pengulangan dalam perbandingan, jika masa studi bisa tak terbatas dalam durasi atau kelipatan umum masa manfaat. Ini berarti bahwa perkiraan ekonomi untuk siklus hidup awal alternatif akan diulang dalam siklus penggantian berikut. Sudut pandang lain adalah untuk mempertimbangkan asumsi pengulangan sebagai keuntungan ketika datang untuk pemodelan keputusan sekarang. Ketika situasi ini berlaku untuk situasi keputusan menyederhanakan perbandingan alternatif.
Jika asumsi pengulangan tidak berlaku untuk situasi keputusan, satu maka perlu dipilih masa studi yang sesuai (dengan asumsi batas identik). Ini adalah pendekatan yang paling sering digunakan dalam praktek rekayasa. Seringkali satu atau lebih dari masa manfaat lebih pendek atau lebih panjang dari periode studi yang dipilih. Seperti halnya Anda perlu menyesuaikan arus kas berdasarkan asumsi tambahan seperti bahwa semua alternatif dibandingkan pada periode yang sama penelitian. Pedoman berikut berlaku untuk situasi ini:
1. (Hidup) <(masa studi):
a) Alternatif Biaya: karena setiap alternatif biaya harus memberikan tingkat layanan yang sama di masa studi, mungkin tepat untuk menyewa layanan atau sewa peralatan yang dibutuhkan di tahun-tahun yang tersisa. Kursus lain potensi tindakan adalah untuk mengulang bagian dari kehidupan alternatif asli dan kemudian menggunakan nilai pasar diperkirakan untuk truncating akhir masa studi.
b) Investasi alternatif: asumsi yang digunakan adalah bahwa semua arus kas diinvestasikan kembali Marr dalam kesempatan lain yang tersedia untuk perusahaan sampai akhir masa studi. Sebuah metode mudah adalah dengan menghitung solusi dari setiap VF alternatif saling eksklusif pada akhir masa studi. VP ini juga akan digunakan untuk investasi alternatif VF sejak akhir masa studi, mengatakan N, dari setiap alternatif adalah VP mereka kadang-kadang konstan umum (F / P, i% N).
2. (Kehidupan)> (masa studi): teknik yang paling umum adalah untuk memotong alternatif pada akhir masa studi dengan menggunakan nilai pasar diperkirakan. Ini berarti bahwa aset sekali pakai akan dijual pada akhir masa studi nilai tersebut.
b. Benefit Cost Ratio
Manfaat biaya ratio (B / CR) merupakan suatu dilakukan analisa pemilihan proyek yang biasa dilakukan karena mudah, yaitu perbandingan antara manfaat biaya artikel baru. Kalau nilainya <1 maka proyek itu tidak ekonomis, dan kalau> 1 berarti proiyek itu layak. Kalau B / C ratio = 1 dikatakan proyek itu marjinal (tidak deferred dan tidak untung).
Manfaat tetap dan biaya.
Misalnya suatu proyek pengairan mempunyai umur ekonomis 30 years, investasi mutasi pada tahun pertama adalah Rp 1 milyar sedang wesel OP Rp 20 juta cara / tahun, keuntungan Proyek adalah Rp 126 juta cara / tahun. Bunga Bank 5%, Maka:
Wesel tahunan:
Bunga Bank 5%
Rp 50 juta cara
Depresiasi 30 years
Rp 15 juta cara
OP
Rp 20 juta cara
Jumlah wesel tahunan
Rp 85 juta cara
Manfaat per years
Rp 126 juta cara
B / C ratio = 126/85 = 1,48
Seperti pada contoh di atas, biaya modal Rp 1 milyar, manfaat tahunan Rp 126 juta cara,
OP tahunan Rp 20 juta cara.
Tabel 4.3 B / C ratio * Menurut Ending balance Bank.
Manfaat dan biaya tidak tetap, kalau manfaat dan biaya tidak sama tiap tahunnya maka dilakukan analisa dilakukan bedasarkan diskonto sekarang (present value) atau diskonto yang akan datang (masa depan value) pada suatu waktu tertentu. Yang mempengaruhi diskonto B / C ratio adalah
besarnya ending balance bank. Semakin rendah diskonto ending balance bank semakin tinggi, diskonto B / C rasio.
Kalau OP dianggap sebagai yang * Mengurangi jumlah manfaat tiap tahunnya, maka diskonto B / C ratio berubah. Misalnya pada ending balance 5%, total tahunan wesel menjadi Rp 65 juta cara dan manfaat tahunan menjadi Rp 126 juta cara - Rp 20 juta cara = Rp. 106 juta cara sehingga diskonto B / C ratio menjadi 106/65 = 1,63.
Kalau dihitung rasio artikel baru tetap memperhitungkan wesel OP tahunan, maka
disebut B / C ratio. Sedangkan kalau wesel OP dikurangkan pada manfaat maka
disebut B / C ratio *. Jadi harus dijelaskan cara mana yang akan dipakai.
Keuntungan bersih adalah keuntungan bersih manfaat biaya dikurangi. Untuk beneifit dan biaya yang konstan maka keuntungan bersih tahunan adalah selisih bahasa dari kedua parameter inisial, sedangkan untuk manfaat dan biaya yang tidak konstan, selisih harus dihitung atas
nilai sekarang atau masa depan nilai pada waktu yang sama. Pengurangan manfaat
artikel baru wesel OP tidak mempengaruhi keuntungan bersih. Sebagai contoh pada ending balance 5.
% Manfaat dikurangi OP = Rp 106 juta cara, sedang wesel tahunan Rp 65 juta cara maka net
Manfaat = Rp 106 juta cara - Rp 65 juta cara = Rp 41 juta cara sama kalau manfaat tahunan tidak
Dikurangi artikel baru wesel OP tahunan, yaitu Rp 126 juta cara - Rp 85 juta cara = Rp 41 juta cara.
c. Analisa Payback Period
Payback period merupakan penentuan jangka waktu yg dibutuhkan utk menutup investasi awal atau investasi mutasi dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow (EAT + Depresiasi) yang dihasilkan dari proyek tersebut.
Fungsirumuspaybackperiod:
Awal Investasi
Payback Period = ---------------------------
Cash Inflow
Perhitungan payback period akan berbeda acute cash inflow bahasa dari setiap periode tidak sama. Perhitungan Payback Period (PP) arus kas tidak sama dilakukan 2 tahap, yaitu:
> Menghitung PP Awal: PP mutasi dapat dilakukan dengan mengurangkan investasi dengan arus kas pertama, kedua, dst.
> Menghitung PP dengan menggunakan rumus di atas.
d. Break Event Point (TITIK IMPAS)
Break Event Point (BEP) sering disebut juga artikel baru biaya volume profit analysis. Dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana titik atau perusahaan di dalam, operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, selain keadaan keuntungan atau kerugian sama artikel baru nol.
Karena dilakukan analisa inisial diperlukan untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, penjualan volume, daftar harga jual, wesel produksi, wesel lainya dan juga sepengendali atau deferred.
Dalam, FARID Manajemen DAFTAR ISI CONTENTS keuangan kitd dapat menggunakan rumus inisial untuk mengetahui:
1. Hubungan antara penujualan, wesel, dan sepengendali.
2. Struktur wesel tetap dan variabel.
3. Kemampuan perusahaan memberikan marjin untuk menutupi wesel tetap.
4. Kemampuan perusahaan dalam, menekan wesel dan batas dimana perusahaan tidak mengalami sepengendali dan deferred.
Selanjutnya, adanya titik impas artikel baru nihil, akan membantu manajer hotel dalam perencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga dapat mengambil keputusan Manajer hotel untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan melakukan prediksi keuntungan yang didarapkan melalui penentuan:
1. Daftar harga jual persatuan
2. Minimal produksi
3. Pendesainan produk, dan before
Dalam, penentuan titik impas perlu diketahui terlebih PT KARYA CIPTA PUTRA hal-hal dibawah inisial agar titik impas dapat ditentukan artikel baru tepat, yaitu:
1. Tingkat sepengendali yang ingin di capai dalam, suatu periode
2. Kapasitas produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat di tingkatkan.
3. Besarnya wesel yang harus dikeluarkan, mencakup wesel - wesel tetap maupun variabel.
Manfaat analisis break even point (titik impas) :
FARID Manajemen istirahat event point secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, biaya / wesel, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada penjualan tingkat tertentu.
FARID Manajemen istirahat event point dapat membantu pimpinan mengambil keputusan mengenai illustrasi hal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian perusahaan.
b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar tidak menderita deferred hormone - hormon
wesel berdasarkan break even point (titik impas).
1. Variabel biaya (Wesel variabel)
Variabel biaya merupakan hormone hormon wesel yang selalu berubah sesuai artikel baru perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin illustrasi wesel jumlah variabel.
2. Tetap biaya (wesel tetap)
Tetap biaya merupakan hormone hormon wesel yang selalu tetap dan tidak terpengaruhi oleh volume penjualan melainkan dihubungkan artikel baru waktu (fungsi waktu) sehingga hormone hormon wesel inisial akan konstan selama periode tertentu.
3. Semi variabel biaya
Semi variabel biaya merupakan hormone wesel yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang - kadang disebut artikel baru setengah biaya tetap.
* Menurut keterlibatan wesel dalam, pembuatan produk:
a) Wesel bahan langsung = wesel yang timbul bahasa dari pemakaian * semua bahan - bahan yang menjadi bagian bahasa dari produk jadi.
b) Wesel buruh langsung = wesel yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat dalam, lingkungan kegiatan proses penelaahan produksi
c) Wesel tak langsung pabrik = wesel yang terjadi di pabrik
Wesel inisial terdiri bahasa dari:
• Wesel bahan tak langsung = wesel bahasa dari * semua bahan - bahan yang tidak menjadi bagian suatu produk, tetapi diperlukan dalam, pengolahan bahan menjadi barang. Contoh: pengelasan pada pembuatan mobil
• Wesel buruh tak langsung = wesel yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada di pabrik, tetapi tidak langsung dalam, proses imunisasi meliputi pembuatan suatu produk. Contoh: gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
d) Wesel komersial = wesel tak langsung yang tidak terjadi di pabrik.
Wesel inisial terdiri bahasa dari:
• Wesel penjualan = pengeluaran yang dilakukan illustrasi rangka kegiatan penjualan suatu produk.
Wesel administrasi = pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung lingkungan kegiatan-lingkungan kegiatan Pabrik.
* Menurut perubahan illustrasi volume produksi
a) Wesel Tetap: wesel yang tidak tergantung pada volume produksi.
b) Wesel variabel: wesel yang berubah sebanding artikel baru perubahan volume produksi Wesel adalah * Semua pengeluaran yang dapat diukur artikel baru CORPORINDO, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
1. Wesel historis: yaitu penentuan wesel produk artikel baru * Semua mengumpulkan wesel yang telah terjadi dan diperhitungkan penghasilan kena pajak operasi pembuatan produk selesai.
2. Wesel sebelum pembuatan: suatu cara penentuan wesel pembuatan produk nihil sebelum di buat.
Wesel inisial terbagi atas:
a. Wesel anggaran: berdasarkan lingkungan kegiatan masa lalu dan perkiraan lingkungan kegiatan pada masa yang direncanakan.
b. Wesel standar: berdasakan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Wesel adalah tetap merupakan wesel yang secara keseluruhan tidak mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan (illustrasi batas tertentu). Contoh tesel tetap adalah seperti gaji, penyusutan dalam rupiah tetap, ending balance, sewa, atau wesel vehicles dan tetap before.
Wesel adalah variabel yang secara keseluruhan berubah - ubah sesuai artikel baru volume produksi atau muka. Contohvwesel adalah variabel bahan baku, upah buruh langsung, dan komisi penjualan variabel before.
Interpretasi revenues bep berarti mengartikan revenues penelitian berdasarkan pemahaman yang untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, penjualan volume, daftar harga jual, wesel produksi, wesel before dan juga sepengendali atau deferred.
KELEMAHAN PENGGUNAAN BREAK EVENT POINT
1. Asumsi yang menyebutkan daftar harga jual konstan padahal kenyataannya daftar harga inisial kadang - kadang harus berubah sesuai artikel baru kekuatan permintaan dan penawaran di pasar.
2. Asumsi terhadap biaya adalah penggolongan wesel dan variabel juga mengandung kelemahan. Dalam, keadaan tertentu untuk memenuhi volume penjualan, wesel tetap mau tidak mau harus berubah karena pembelian mesin - mesin atau peralatan baru guna meningkatkan volume produksi untuk muka.
3. Hormone hormon barang yang dijual
4. Wesel tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas
5. Wesel variabel juga tidak selalu berubah secara sejajar artikel baru perubahan volume muka.
KEGUNAAN BREAK EVENT POINT
Istilah event point FARID manajemen ulasan sangat bermanfaat dalam, mengetahui hubungan antar biaya, volume, harga, dan sepengendali. Misalnya kitd ingin mencapai sepengendali tertentu maka kitd akan dapat mengetahui berapa unit barang yang harus kitd jual.
RUMUS PENGHITUNGAN BREAK EVENT POINT (BEP)
Istilah event point artikel baru cara inisial matematis dibagi menjadi 2, yaitu BEP rupiah illustrasi dan BEP Dalam, jumlah atau unit.
1. BEP atau titik impas illustrasi unit
Rumusnya:
BEP = Wesel tetap: (Harga Jual Per Satuan: Wesel Variabel Rata-rata)
2. BEP untuk titik impas dalam, rupiah
Rumusnya:
BEP = Wesel tetap: 1 - (Wesel Variabel Rata-rata: Harga Jual Per Unit)
Contoh penghitungan BEP (break event point) :
Andari berjualan macam-macam jus buah. Biaya tetap yang anda keluarkan adalah 250.000 rupiah. Wesel variabelnya sebesar 3.000 rupiah per unit. Kemudian anda berniat menjual macam-macam jus buah nihil artikel baru daftar harga 5.000 rupiah per gelas. Maka titik impas atau BEP-nya adalah:
JAWAB:
1. BEP (Illustrasi unit) = Wesel Tetap: (daftar harga Jal Per Satuan: Wesel Variabel Rata-rata)
BEP (Illustrasi unit) = 250.000: (5,000-3,000) = 125 Satuan
2. BEP (Illustrasi rupiah) = Wesel Tetap: 1 - (Wesel Variabel Rata-rata: Harga Jual Per Unit)
BEP (Illustrasi rupiah) = 250.000: 1 - (3,000-5,000) = 625.000 rupiah.
Jadi anda harus berjualan jus buah sebanyak 125 gelas atau menjual sebesar 625.000 rupiah agar anda mencapai titik impas. Maksudnya adalah 125 gelas atau 625.000 rupiah tadi sudah bisa anda gunakan buat bayar * Semua pengeluaran company 's name jus anda. Tanpa anda harus deferred. Dan apabila anda mampu menjual 126 gelas, berarti yang satu gelas tadilah keuntungan anda.
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Fjsuhartono.blogspot.com%2F2012%2F05%2Fanalisis-sensitivitas-sensitivity.html
http://jsuhartono.blogspot.com/2012/05/analisis-sensitivitas-sensitivity.html
e. Analisis Sensitivitas
Pengertian analisis sensitivitas
FARID Manajemen sensivitas merupakan analisis secara yang dilakukan untuk mengetahui akibat perubahan parameter - bahasa dari parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam, menghasilkan keuntungan.
Baru melakukan analisis secara sentivitas maka akibat yang mungkin terjadi perubahan-perubahan bahasa dari nihil dapat diketahui dan diantisifikasi sebelumnya.
Contoh: Perubahan produksi wesel dapat mempengaruhi tingkat kelayakan.
Alasan dilakukannya analisis secara sentivitas adalah untuk mengantisipasi adanya
perubahan-perubahan berikut:
1. Adanya biaya overrn, yaitu kenaikan wesel - wesel, seperti wesel konstruksi, wesel bahan
baku, produksi, dsb.
2. Penurunan produktivitas
3. Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek
TUJUAN ANALISIS sensitivitas :
Menilai apa yang terjadi artikel baru revenues analisis secara kelayakan suatu lingkungan kegiatan investasi atau bisnis dan apabila terjadi perubahan di ilustrasi perhitungan wesel atau manfaat.
1. FARID manajemen kelayakan suatu company 's name ataupun bisnisdan perhitungan umumnya di dasarkan pada proyeksi - proyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang
2. FARID manajemen pasca kriteria investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi artikel baru kondisi ekonomi dan revenues analisis bisnis acute terjadi perubahan atau ketidaktepatan ilustrasi perhitungan wesel atau manfaat bisnis ulasan sangat sensitivitas terhadap perubahan akibat beberapa hal:
1. Daftar harga
2. Keterlambatan pelaksanaan
3. Kenaikan wesel
4. Ketidaktetapan dan perkiraan revenues (produksi)
ANALISIS NILAI PENGGANTI (VALUEANALYSIS SWITCHING)
Gittinger (1986) menyatakan bahwa suatu variasi pada analisis secara sensivitas adalah diskonto pengganti (switching value). Nilai inisial beralih adalah perhitungan untuk mengukur perubahan maksimum. Perbedaan yang mendasar antara analisis secara sensivitas yang biasa dilakukan artikel baru beralih nilai adalah pada analisis secara sensivitas besarnya perubahan sudah diketahui secara empirik.
Contoh perhitungan analisis sensitivitas :
Sebuah penghitungan padi mempunyai arus banks seperti terlihat pada tabel analisis secara penggilingan padi. Pada table nihil juga telah dilakukan penyelesaian artikel baru menghitung diskonto NPV, IRR Dan B / C. FARID manajemen dilakukan pada tingkat diskon faktor 15% per years.
REVENUES FARID Manajemen:
NPV (PADA tingkat tingkat diskonto 15% per tahun) = Rp 5915
870 +1134 +1645 +1716 +1491 +1296 +1128 +1635
Net B / C = 5000
= 2,183
1365000 X (50 - 30)
IRR = 30 + 1.365.000 - (-1.301.000)
= 40.24%
BAB 5 :
a. Depresiasi
Depresiasi atau penyusutan dalam, akuntansi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan bahasa dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi Akan memengaruhi daftar isi contents keuangan , termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
Yang menggunakan metoda memucat mudah dan memucat sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah menggunakan metoda penyusutan garis lurus (straight-line depresiasi). Selain itu, ada pula menggunakan metoda penghitungan lain yang bisa juga digunakan, seperti menggunakan metoda penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka years, Dan saldo menurun ganda.
Menggunakan metoda garis - lurus:
b. Umur Ekonomis
Umur ekonomis adalah depresiasi atau penyusutan dalam, akuntansi adalah penyebaran wesel asal suatu dalam rupiah tetap (bangunan, alat, komputer, dll) selama umur perkiraannya. Penerapan depresiasi akan mempengaruhi daftar isi contents keuangan , termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan. Yang menggunakan metoda memucat mudah dan memucat sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah menggunakan metoda penyusutan garis lurus (straight-line depresiasi). Selain itu, ada pula menggunakan metoda penghitungan lain yang biasa juga digunakan, seperti menggunakan metoda penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka years, dan saldo menurun ganda.
Kali inisial kitd akan lebih membahas apa itu arti dan kegunaan umur ekonomis dalam, dunia kepemilikan modal ekonomi dan aplikasinya ilustrasi kehidupan sehari - hari.
Umur ekonomi * menurut kegunaannya, yaitu :
1. Umur ekonomi aset baru
Umur ekonomi aset akan meminimasi ekuivalen wesel tahunan seragam (biaya tahunan setara seragam - EUAC =) kepemilikan dan pengoperasian aset. Ulasan Sangat penting untuk mengetahui umur ekonomi aset baru (penantang) berdasarkan prinsip bahwa aset baru dan aset lama harus dibandingkan berdasarkan umur ekonomi (optimal) mereka.
Menentukan umur ekonomi aset baru (penantang)
Ulasan sangat penting mengetahui umur ekonomi, EUAC = minimal dan total wesel years demi years atau wesel tambahan untuk aset baru maupun aset lama sehingga keduanya dapat dibandingkan berdasarkan evaluasi terhadap umur ekonomi dan wesel yang memucat hemat keduanya.Untuk sebuah aset baru, umur ekonominya dapat dihitung acute investasi modal, wesel tahunan dan diskonto pasar peryears diketahui atau dapat diestimasi.
FARID manajemen sebelum Pajak
PW k (i%) = I - MV k (P / F, i%, k) + SE j (P / F, i%, j)
TC k (i%) = MV k-1 - MV k + IMV k-1 + E k
BAB 6 :
a. Analisis Replacement
Sebuah keputusan yang seringkali dihadapi oleh organisasi pemerintah maupun paerusahaan adalah apakah aset yang ada saat inisial harus dihentikan penggunaannya bahasa dari, diteruskan penghasilan kena pajak dilakukan perbaikan, atau diganti satu set baru artikel baru. Oleh karena itu, masalah penggantian (masalah pengganti) memerlukan analisis secara ekonomi teknik yang ulasan sangat hati - hati agar dapat diperoleh informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan logis yang selanjutnya dapat memperbaiki efisiensi operasi serta posisi persaingan perusahaan.
Kadang-kadang analisis secara inisial berupa pertanyaan mengenai apakah kita harus menghentikan penggunaan sebuah aset tanpa dilakukan penggantian (ditinggalkan) atau apakah kitd tetap mempertahankan aset nihil sebagai cadangan (back-up) daripada sebagai penggunaan kedudukan. Keputusan dapat berupa pertanyaan apakah keharusan perubahan nihil dapat dipenuhi artikel baru memperbesar kapasitas atau kemampuan aset yang sudah ada saat inisial atau apakah harus mengganti aset yang ada saat inisial (aset lama), yang secara deskriptif sering disebut sebagai bek, artikel baru sebuah aset baru. Satu atau lebih alternatif pengganti aset baru kemudian disebut sebagai penantang (challenger).
Alasan - alasan analisis penggantian
Empat alasan kedudukan yang sebagai sebagian besar penyebab penggantian aset adalah sebagai berikut:
1. Kerusakan (pemburukan) fisik: adalah perubahan yang terjadi pada kondisi fisik aset. biasanya, penggunaan berlanjut (penuaan) akan menyebabkan pengoperasian sebuah aset menjadi kurang pengerjaannya efisien.
2. Keperluan perubahan: aset modal (capital aset) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan manusia  ® kategori lain bahasa dari keusangan (usang).
3. Teknologi: dampak perubahan teknologi terhadap berbagai hormone hormon aset akan berbeda - beda. Contoh: peralatan manufaktur yang terotomatisasi  ® kategori lain bahasa dari keusangan (usang)
4. Used: faktor keuangan melibatkan perubahan peluang ekonomi eksternal terhadap operasi fisik atau penggunaan aset dan akan melibatkan pertimbangan pajak. Contoh: Menyewa (mengontrak) aset mungkin akan lebih menarik daripada memiliki aset nihil  ® dapat dianggap sebagai bentuk keusangan (usang).
Umur ekonomi (kehidupan ekonomi) adalah periode waktu (tahun) yang menghasilkan biaya tahunan setara seragam (EUAC =) minimal bahasa dari kepemilikan dan pengoperasian sebuah aset.
Umur kepemilikan (kehidupan kepemilikan) adalah periode antara tanggal perolehan Dan tanggal pembuangan (pembuangan) oleh seorang pemilik. Contoh: sebuah mobil dapat berfungsi sebagai kendaraan keluarga kedudukan untuk beberapa years dan kemudian berfungsi sebagai angkutan lokal untuk beberapa years kemudian.
Umur fisik (kehidupan fisik) adalah periode antara perolehan mutasi dan pelepasan (pembuangan) akhir sebuah aset selama rangkaian kepemilikannya. Contoh: mobil yang baru saja digambarkan dapat memiliki beberapa pemilik selama keberadaannya.
Masa manfaat (masa manfaat) adalah periode waktu (tahun) selama sebuah aset berada ilustrasi masa produktif (baik sebagai aset kedudukan maupun cadangan). Masa manfaat adalah estimasi seberapa lama sebuah aset diharapkan dapat dimanfaatkan dalam, perdagangan atau bisnis dan untuk menghasilkan pendapatan.
Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan dalam, analisis penggantian.
Kesalahan analisis secara REVENUES akan ulasan sangat membahayakan keputusan logis yang, sehingga ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ilustrasi analisis secara penggantian:
1. Kesalahan estimasi Masa Lalu
Setiap kesalahan estimasi yang dibuat analisis secara pada sebelumnya terhadap aset lama tidaklah relevan (kecuali terdapat implikasi pajak penghasilan). Contoh: ketika diskonto buku (BV) sebuah aset lebih besar dari pada diskonto pasar (MV) masa sekarangnya, perbedaannya seringkali dianggap sebagai sebuah kesalahan estimasi. â € ~ Kesalahanâ € ™ nihil juga timbul ketika kapasitas tidak mencukupi lagi, wesel pemeliharaan lebih tinggi, bahasa dari yang diantipasi dst.
Faktanya adalah bahwa kerugian tersebut telah terjadi, mampu atau tidak mampu ditanggung, dan kerugian inisial tetap timbul tanpa melihat apakah penggantian dilakukan atau tidak.
2. Perangkap sunk biaya (Biaya Tertanam)
Acute pajak dilibatkan, kitd harus memasukkan biaya tenggelam ke dalam, FARID manajemen ekonomi teknik. kesalahan serius dapat terjadi illustrasi praktek acute tenggelam biaya ditangani secara tidak tepat ilustrasi.
Sunk cost (yaitu MV-BV <0) berkaitan artikel baru mempertahankan aset lama tidak harus ditambahkan pada daftar harga pembelian alternatif terbaik yang ada. Kesalahan suami akan menghasilkan REVENUES akhir yang tidak tepat yang menguntungkan alternatif mempertahankan aset lama.
3. Diskonto investasi aset lama dan pandangan pihak luar (out sudut pandang ider)
â € œ titik pandang pihak luar (sudut pandang orang luar) â € untuk memperkirakan jumlah investasi aset lama (bek) outsider viewpoint adalah perspektif pihak sibor yang netral ilustrasi menetapkan sebuah MV aset bekas secara wajar (fair). Titik pandang inisial mendorong analis untuk memfokuskan pada saat arus banks inisial dan masa datang, sehingga menghindari godaan untuk memikirkan wesel masa lalu.
MV SAAT Suami Yang dapat dicapai (dimodifikasi oleh pengaruh Pajak penghasilan) adalah jumlah investasi yang tepat untuk ditetapkan terhadap aset yang ada saat suami dalam, analisis secara penggantian. Salah satu cara membenarkan hal inisial adalah artikel baru menggunakan Wesel Peluang (opportunity cost) atau prinsip peluang yang hilang (peluang prinsip yang hilang). Artinya, Acute diputuskan untuk tetap mempertahankan aset yang ada saat inisial, kitd melepaskan peluang untuk memperoleh MV neto yang dapat dicapai pada waktu nihil. Jadi, hal inisial menggambarkan biaya kesempatan mempertahankan aset lama.
Acute terdapat pengeluaran investasi baru, misalnya untuk pemeriksaan dan perbaikan aset lama sehingga dapat bersaing artikel baru penantang (aset pengganti), Maka dalam, analisis secara penggantian, pengeluaran inisial harus ditambahkan pada MV yang dapat dicapai saat inisial untuk menentukan investasi total aset lama.
Ketika menggunakan sudut pandang orang luar, total investasi aset lama adalah biaya kesempatan bahasa dari menjual aset yang tidak ada saat inisial untuk memperoleh MV-nya, ditambah wesel memperbaikinya sehingga dapat bersaing artikel baru penantang terbaik (* semua aset baru yang layak dipertimbangkan).
MV aset lama tidak harus dikurangi bahasa dari daftar harga pembelian aset pengganti ketika menggunakan sudut pandang orang luar untuk menganalisis masalah penggantian. Kesalahan suami akan menggandakan MV aset lama dan membiaskan perbandingan yang menguntungkan aset pengganti.
2. Contoh Kasus & Solusinya
BAB 4 :
a. Analisis Incremental
Kasus :
Data berikut diperkirakan selama dua alternatif investasi yang saling eksklusif, A dan B, terkait dengan sebuah proyek rekayasa kecil yang penghasilan dan beban disertakan. Memiliki masa manfaat dari empat sampai enam tahun, masing-masing. Jika MARR = 10% per tahun, yang menunjukkan alternatif yang paling mudah adalah layak menggunakan metode yang setara.
Ilustrasi asumsi dan pengulangan asumsi batas identik.
Solusi :
Kelipatan paling umum dari masa manfaat dari alternatif A dan B adalah 12 tahun. Menggunakan asumsi pengulangan dan masa studi 12 tahun, penggantian pertama yang sama (identik) dari alternatif A akan terjadi pada akhir tahun keempat dan yang kedua akan menjadi akhir tahun kedelapan. Untuk B Alternatif, penggantian yang sama akan terjadi pada akhir tahun keenam. Hal ini diilustrasikan dalam bagian dari Gambar 1.
Solusi metode dengan VA :
Penggantian aktif adalah perkiraan setara untuk siklus hidup awal diulangi pada setiap siklus penggantian berikutnya. Akibatnya, VA akan memiliki nilai yang sama untuk setiap siklus (dan masa studi) dan dihitung dalam kehidupan setiap alternatif.
VA (10%) A = - $ 3.500 (A / P, 10%, 4) + ($ 1.900 - $ 645) = $ 151
VA (10%) B = - $ 5.000 (A / P, 10%, 6) + ($ 2.500 - $ 1.020) = $ 332
Berdasarkan VA akan memilih metode alternatif B, karena memiliki nilai terbesar ($ 332).
Kasus :
Misalkan contoh di atas memodifikasi periode analisis dari 6 tahun (asumsi batas identik) bukan 12, berdasarkan pengulangan dan kelipatan paling umum dari masa manfaat. Mungkin direktur yang bertanggung jawab tidak setuju dengan asumsi pengulangan dan ingin periode analisis dari enam tahun karena merupakan horison perencanaan yang digunakan dalam perusahaan untuk proyek-proyek investasi kecil.
Solusi :
Sebuah asumsi yang digunakan untuk investasi alternatif (ketika hidup kurang dari masa studi) adalah bahwa arus kas akan diinvestasikan kembali oleh perusahaan untuk MARR sampai akhir masa studi. Asumsi ini berlaku untuk alternatif A, yang memiliki umur simpan empat tahun (kurang dari dua tahun masa studi) dan ditampilkan dalam bagian 2 dari Gambar. VF menggunakan metode untuk menganalisis situasi ini.
VF (10%) A = [- $ 3.500 (F / P, 10%, 4) + ($ 1.900 - $ 645) (F / A, 10% 4)] (F / P, 10%, 2) = $ 847
VF (10%) B = - $ 5.000 (F/P10, 6) + ($ 2.500 - $ 1.020) (F / A, 10%, 6) = $ 2,561
Berdasarkan VF dari setiap alternatif pada akhir masa studi enam tahun, kita akan memilih alternatif B karena memiliki nilai terbesar ($ 2,561).
b. Benefit Cost Ratio
Kasus :
Misalnya suatu proyek pengairan mempunyai umur ekonomis 30 years, investasi mutasi pada tahun pertama adalah Rp 1 milyar sedang wesel OP Rp 20 juta cara / tahun, keuntungan Proyek adalah Rp 126 juta cara / tahun. Bunga Bank 5%, Maka:
Wesel tahunan:
Bunga Bank 5%
Rp 50 juta cara
Depresiasi 30 years
Rp 15 juta cara
OP
Rp 20 juta cara
Jumlah wesel tahunan
Rp 85 juta cara
Manfaat per years
Rp 126 juta cara
B / C ratio = 126/85 = 1,48
Seperti pada contoh di atas, biaya modal Rp 1 milyar, manfaat tahunan Rp 126 juta cara,
OP tahunan Rp 20 juta cara.
Tabel 4.3 B / C ratio * Menurut Ending balance Bank.
Manfaat dan biaya tidak tetap, kalau manfaat dan biaya tidak sama tiap tahunnya maka dilakukan analisa dilakukan bedasarkan diskonto sekarang (present value) atau diskonto yang akan datang (masa depan value) pada suatu waktu tertentu. Yang mempengaruhi diskonto B / C ratio adalah
besarnya ending balance bank. Semakin rendah diskonto ending balance bank semakin tinggi, diskonto B / C rasio.
Kalau OP dianggap sebagai yang * Mengurangi jumlah manfaat tiap tahunnya, maka diskonto B / C ratio berubah. Misalnya pada ending balance 5%, total tahunan wesel menjadi Rp 65 juta cara dan manfaat tahunan menjadi Rp 126 juta cara - Rp 20 juta cara = Rp. 106 juta cara sehingga diskonto B / C ratio menjadi 106/65 = 1,63.
Kalau dihitung rasio artikel baru tetap memperhitungkan wesel OP tahunan, maka
disebut B / C ratio. Sedangkan kalau wesel OP dikurangkan pada manfaat maka
disebut B / C ratio *. Jadi harus dijelaskan cara mana yang akan dipakai.
Keuntungan bersih adalah keuntungan bersih manfaat biaya dikurangi. Untuk beneifit dan biaya yang konstan maka keuntungan bersih tahunan adalah selisih bahasa dari kedua parameter inisial, sedangkan untuk manfaat dan biaya yang tidak konstan, selisih harus dihitung atas
nilai sekarang atau masa depan nilai pada waktu yang sama. Pengurangan manfaat
artikel baru wesel OP tidak mempengaruhi keuntungan bersih. Sebagai contoh pada ending balance 5.
% Manfaat dikurangi OP = Rp 106 juta cara, sedang wesel tahunan Rp 65 juta cara maka net
Manfaat = Rp 106 juta cara - Rp 65 juta cara = Rp 41 juta cara sama kalau manfaat tahunan tidak
Dikurangi artikel baru wesel OP tahunan, yaitu Rp 126 juta cara - Rp 85 juta cara = Rp 41 juta cara.
c. Analisa Payback Period
Kasus :
Thn 1.993 perusahaan menginvestasikan dana mutasi Rp.700.000.000, - baru investasi tersebut, manajemen mengharapkan pemasukan (cash inflow) sbb:
Thn 1994 Rp. 100.000.000, -
Thn 1995 Rp. 100.000.000, -
Thn 1996 Rp. 150.000.000, -
Thn 1.997 Rp. 150.000.000, -
Thn 1.998 Rp. 150.000.000, -
Thn 1999 Rp. 150.000.000, -
Consists mensyaratkan bahwa investasi tersebut akan dilaporkan dalam jangka waktu 6 Thn.
d. Break Event Point (TITIK IMPAS)
Kasus :
Andari berjualan macam-macam jus buah. Biaya tetap yang anda keluarkan adalah 250.000 rupiah. Wesel variabelnya sebesar 3.000 rupiah per unit. Kemudian anda berniat menjual macam-macam jus buah nihil artikel baru daftar harga 5.000 rupiah per gelas. Maka titik impas atau BEP-nya adalah:
JAWAB:
1. BEP (Ilustrasi unit) = Wesel Tetap: (daftar harga Jal Per Satuan: Wesel Variabel Rata-rata)
BEP (Ilustrasi unit) = 250.000: (5.000-3.000) = 125 Satuan
2. BEP (Ilustrasi rupiah) = Wesel Tetap: 1 - (Wesel Variabel Rata-rata: Harga Jual Per Unit)
BEP (Illustrasi rupiah) = 250.000: 1 - (3.000-5.000) = 625.000 rupiah.
Jadi anda harus berjualan jus buah sebanyak 125 gelas atau menjual sebesar 625.000 rupiah agar anda mencapai titik impas. Maksudnya adalah 125 gelas atau 625.000 rupiah tadi sudah bisa anda gunakan buat bayar * Semua pengeluaran company 's name jus anda. Tanpa anda harus deferred. Dan apabila anda mampu menjual 126 gelas, berarti yang satu gelas tadilah keuntungan anda.
e. Analisis Sensitivitas
Kasus :
Sebuah penghitungan padi mempunyai arus banks seperti terlihat pada tabel analisis secara penggilingan padi. Pada table nihil juga telah dilakukan penyelesaian artikel baru menghitung diskonto NPV, IRR Dan B / C. FARID manajemen dilakukan pada tingkat diskon faktor 15% per years.
REVENUES FARID Manajemen:
NPV (PADA tingkat tingkat diskonto 15% per tahun) = Rp 5915
870 +1134 +1645 +1716 +1491 +1296 +1128 +1635
Net B / C = 5000
= 2,183
1365000 X (50 - 30)
IRR = 30 + 1.365.000 - (-1.301.000)
= 40.24%
BAB 5 :
a. Depresiasi
b. Umur Ekonomis
Kasus :
Sebuah truk forklift baru akan memerlukan investasi sebesar $ 20,000 dan diharapkan memiliki diskonto pasar akhir years serta wesel tahunan seperti diperlihatkan tabel dibawah pada inisial. acute MARR sebelum pajak adalah 10% per years, berapa lama harus dipertahankan aset nihil kegunaannya?
Solusi :
Penentuan umur ekonomi N sebelum pajak aset baru:
BAB 6 :
a. Analisis Replacement
Kasus :
Investasi modal sebuah mesin yang dibeli dua years lalu adalah $ 20,000. Mesin nihil telah disusutkan artikel baru menggunakan metoda analisis MACRS (GDS), dan jumlah BVnya saat inisial adalah sebesar $ 9,600. MV mesin nihil, ji ka dijual saat inisial, adalah $ 5,000 dan akan memerlukan wesel $ 2,000 untuk mereparasi mesin agar dapat dipergunakan tetap selama lima years lagi. Berapakah (a) total investasi aset lama dan (b) diskonto yang tidak diamortisasi?
Solusi :
Investasi asset lama adalah MVnya saat inisial ditambah setiap pengeluaran yang dibutuhkan agar dapat dipergunakan masih aset (dan dapat dibandingkan) relatif yang terhadap mesin baru yang tersedia.
a. Investasi untuk mempertahankan mesin sekarang adalah $ 5,000 + $ 2,000 = $ 7,000
b. Acute mesin inisial dijual sebesar $ 5,000, nilai yang tidak diamortisasi akan sebesar $ 9,600 - $ 5,000 = $ 4,600
Referensi :
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=es&tl=id&u=http%3A%2F%2Fantiguo.itson.mx%2Fdii%2Fmconant%2Fmaterias%2Fingeco%2FCapitulo4.htm
http://antiguo.itson.mx/dii/mconant/materias/ingeco/Capitulo4.htm
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Ffile.upi.edu%2FDirektori%2FFPTK%2FJUR._PEND.TEKNIK_SIPIL%2F198008022008012-DEWI_YUSTIARINI%2Fpertemuan_13-TC_326.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/198008022008012-DEWI_YUSTIARINI/pertemuan_13-TC_326.pdf
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Fweblogask.blogspot.com%2F2010%2F06%2Fanalisis-proyek-menggunakan-payback.html
http://weblogask.blogspot.com/2010/06/analisis-proyek-menggunakan-payback.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Fjsuhartono.blogspot.com%2F2012%2F05%2Fanalisis-sensitivitas-sensitivity.html
http://jsuhartono.blogspot.com/2012/05/analisis-sensitivitas-sensitivity.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FDepresiasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Depresiasi
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Firfanramadhan4.wordpress.com%2F2011%2F12%2F30%2Fumur-ekomonis%2F
http://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/12/30/umur-ekomonis/
http://translate.google.co.id/translate?hl=en&sl=en&tl=id&u=http%3A%2F%2Finash.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F3505%2FANALISIS%2BPENGGANTIAN.doc
http://inash.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3505/ANALISIS+PENGGANTIAN.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar